pendidikan yang bermutu tidak hanya berfokus pada capaian nilai akademik murid, tetapi tentang membuka jalan menuju masa depan yang lebih adil, berdaya, dan inklusif bagi seluruh anak Indonesia. Tujuan besar inilah yang menjadi arah gerak dari visi Kemendikdasmen untuk mewujudkan “Pendidikan Bermutu untuk Semua.”
Dalam bingkai Asta Cita pembangunan nasional di bawah pimpinan Presiden Prabowo, Kemendikdasmen berpegang pada dua pilar utama, yaitu Asta Cita ke-4 tentang penguatan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, dan kesetaraan gender; serta penguatan harmoni sosial, budaya, dan lingkungan yang terkandung dalam Asta Cita ke-8. Kedua arah kebijakan ini menegaskan bahwa pendidikan tidak sekedar akademik, tetapi juga berperan dalam membangun karakter dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
Untuk mewujudkannya, berbagai program strategis dijalankan secara terintegrasi mulai dari program revitalisasi yang menargetkan 16.140 satuan pendidikan, digitalisasi pembelajaran melalui penyaluran 50.944 papan interaktif digital ke 42.624 satuan pendidikan, serta program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) yang membantu 4.616 murid dari Papua, daerah khusus, dan anak pekerja migran Indonesia agar tetap dapat melanjutkan pendidikan.
Tidak hanya itu, kesejahteraan guru turut menjadi prioritas pemerintah yang ditunjukkan dengan pemberian aneka tunjangan bagi guru yang ditransfer langsung ke rekening masing-masing, serta pemberian beragam pelatihan dan afirmasi pendidikan untuk membekali mereka menjawab tantangan zaman yang makin maju.
Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang dicanangkan Kemendikdasmen telah diterapkan m lebih dari 86% sekolah di Indonesia dan diharapkan dapat menumbuhkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter positif di masa depan.
Setiap langkah kecil di dunia pendidikan berarti besar bagi masa depan, mari terus dukung gerak cepat Kemendikdasmen menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua karena setiap anak berhak tumbuh dan belajar tanpa batas!
