Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda. Namun, jika anak sudah berusia di atas dua tahun dan belum mampu mengucapkan kata dengan jelas atau menyusun kalimat sederhana, bisa jadi ia mengalami speech delay atau keterlambatan bicara.
Meski demikian, kondisi ini bisa diatasi dengan penanganan yang tepat dan konsisten sejak dini. Berikut delapan cara efektif untuk membantu anak speech delay agar cepat bicara.
1. Periksa Penyebabnya Lebih Dulu
Langkah pertama yang sangat penting adalah memastikan penyebab keterlambatan bicara.
Keterlambatan bisa disebabkan oleh:
- Gangguan pendengaran,
- Masalah perkembangan seperti autisme,
- Atau kurangnya stimulasi bahasa di rumah.
Tips: Ajak anak periksa ke dokter anak atau terapis wicara agar mendapatkan penilaian dan arahan profesional.
2. Ajak Anak Bicara Setiap Hari
Komunikasi rutin adalah kunci utama. Ajak anak berbicara setiap saat, misalnya saat makan, bermain, atau mandi.
Gunakan kalimat sederhana seperti:
“Ini bola warna merah.” atau “Ayo kita pakai baju, ya!”
Jangan menekan anak untuk bicara, cukup beri contoh dan waktu agar ia mau meniru.
3. Bacakan Buku dan Cerita Bergambar
Buku anak-anak dengan gambar menarik bisa membantu anak mengenal kata baru.
Tunjukkan gambar sambil menyebutkan namanya, lalu ajak anak mengulang.
Kegiatan ini juga memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak.
4. Gunakan Lagu dan Permainan
Lagu anak-anak yang berima seperti Balonku, Pelangi, atau Cicak di Dinding bisa membantu anak meniru suara dan ritme kata.
Sambil bernyanyi, gunakan gerakan tangan agar anak lebih tertarik dan mudah mengingat kata.
5. Dengarkan dan Hargai Setiap Usaha Anak
Saat anak mencoba bicara meski belum jelas, dengarkan dengan penuh perhatian.
Tersenyumlah dan ulangi kata yang ia maksud dengan pelafalan yang benar.
Hal ini membantu anak merasa dihargai dan bersemangat untuk terus belajar bicara.
6. Batasi Penggunaan Gadget
Terlalu banyak menonton TV atau bermain gawai dapat menghambat kemampuan bicara karena anak hanya menjadi pendengar pasif.
Batasi waktu layar maksimal 1 jam per hari dan pastikan kontennya edukatif serta ditonton bersama orang tua.
7. Ikuti Terapi Wicara Secara Rutin
Jika anak sudah direkomendasikan terapi wicara oleh dokter, pastikan untuk menjalankannya secara konsisten.
Terapis akan melatih kemampuan berbicara, kosa kata, serta keterampilan komunikasi sosial anak.
8. Ciptakan Lingkungan yang Positif dan Sabar
Setiap kemajuan sekecil apa pun perlu diapresiasi.
Hindari membandingkan anak dengan teman sebayanya.
Dukungan emosional dan suasana penuh kasih dari orang tua sangat berpengaruh terhadap kemajuan anak.
Keterlambatan bicara bukan akhir dari segalanya. Dengan stimulasi yang tepat, terapi teratur, serta dukungan orang tua dan guru, anak speech delay dapat berkembang optimal dan mampu berkomunikasi dengan baik.
Ingat, kuncinya adalah deteksi dini, sabar, dan konsistensi.