JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengambil langkah strategis dalam transformasi kurikulum nasional. Bahasa Inggris ditetapkan akan menjadi mata pelajaran (mapel) wajib di tingkat Sekolah Dasar (SD). Sebagai langkah awal persiapan, pemerintah akan memulai pelatihan intensif bagi para guru mulai Januari 2026.
Kebijakan ini menandai pergeseran signifikan dari kurikulum sebelumnya, di mana Bahasa Inggris di tingkat SD umumnya hanya berstatus sebagai muatan lokal (mulok) atau ekstrakurikuler.
Fokus pada Kesiapan Tenaga Pendidik
Keputusan untuk memulai pelatihan pada Januari 2026—sebelum mewajibkan mata pelajaran tersebut secara serentak—menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan kualitas pengajaran. Pemerintah menyadari bahwa tantangan terbesar dalam penerapan Bahasa Inggris di SD adalah ketersediaan dan kompetensi guru.
Pelatihan yang dimulai awal tahun 2026 ini akan menyasar guru-guru kelas serta calon pengajar Bahasa Inggris di tingkat dasar. Fokus pelatihan meliputi:
Penguatan kemampuan berbahasa (Proficiency): Meningkatkan kepercayaan diri guru dalam menggunakan Bahasa Inggris.
Metode Pedagogi Anak: Strategi mengajarkan bahasa asing yang menyenangkan dan sesuai dengan psikologi perkembangan anak usia SD (Joyful Learning).
Menuju Generasi Global
Langkah menjadikan Bahasa Inggris sebagai mapel wajib dinilai krusial untuk membekali siswa Indonesia menghadapi persaingan global menuju Indonesia Emas 2045. Penguasaan bahasa internasional sejak dini diharapkan dapat meningkatkan literasi global siswa dan kemampuan menyerap informasi sains serta teknologi.
“Kita tidak bisa menuntut siswa bisa berbahasa Inggris jika gurunya belum siap. Oleh karena itu, Januari 2026 kita mulai dengan pembenahan di hulu, yaitu pelatihan guru secara masif dan terstruktur,” ujar perwakilan dari kementerian terkait (jika ada nama pejabat spesifik bisa dimasukkan di sini).
Implementasi Bertahap
Meski pelatihan dimulai Januari 2026, implementasi wajib di ruang kelas diprediksi akan dilakukan secara bertahap. Hal ini memberikan waktu bagi sekolah di berbagai daerah—termasuk daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar)—untuk mematangkan infrastruktur dan sumber daya manusia mereka.
Dengan adanya jeda waktu untuk pelatihan ini, diharapkan tidak ada lagi kesenjangan kualitas pengajaran antara sekolah di kota besar dan di daerah.
Ringkasan Fakta:
Kebijakan: Bahasa Inggris resmi menjadi Mata Pelajaran Wajib di SD.
Waktu Pelaksanaan: Pelatihan guru dimulai Januari 2026.
Tujuan: Mempersiapkan kompetensi guru sebelum penerapan penuh di kelas dan meningkatkan daya saing global siswa sejak dini.
Sasaran: Guru kelas dan tenaga pengajar Bahasa Inggris tingkat dasar.




































