Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan salah satu perguruan tinggi bergengsi di Indonesia yang setiap tahun menjadi tujuan utama lulusan sekolah menengah atas. Tingginya minat pendaftar membuat ITB menerapkan sistem seleksi yang sangat ketat di seluruh jalur penerimaan mahasiswa.
Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara, menjelaskan bahwa proses seleksi berlaku untuk seluruh jalur masuk, mulai dari Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), Seleksi Siswa Unggul (SSU), hingga International Undergraduate Program (IUP).
โPerjalanan pertama untuk menjadi mahasiswa ITB itu tidak mudah. Harus menyingkirkan banyak sekali pesaing yang lain. ITB itu kapasitasnya tidak besar. Kita hanya menerima sekitar 5.000 orang per tahun,โ ujar Tatacipta saat Open House Pendidikan ITB 2025 di Sasana Budaya Ganesha, Sabtu (13/12/2025).
Ia menambahkan, pada sejumlah program studi tertentu, standar penerimaan jauh lebih selektif. Salah satunya di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) bidang komputasi.
โYang bisa diterima di STEI komputasi adalah setengah persen terbaik dari lulusan SMA se-Indonesia. Jadi yang 99,5 persen akan tersingkir,โ katanya.
Karena itu, Tatacipta mengingatkan calon mahasiswa agar mempersiapkan diri secara serius sejak dini. Ia menegaskan bahwa perjuangan untuk masuk ITB menuntut kerja keras dan kedisiplinan tinggi.
โKurangi main TikTok dan Instagram. Buka buku yang betul,โ ujarnya.
Menurut Tatacipta, ITB tidak hanya menekankan pencapaian akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan kedewasaan mahasiswa.
โITB adalah tempat di mana seorang remaja digembleng menjadi dewasa muda, dari anak-anak yang senang bermain menjadi individu yang siap bertanggung jawab dan menjadi solusi nyata bagi masyarakat,โ pungkasnya.































