Guru Besar FEB UGM R. Agus Sartono mengusulkan dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagian dialihkan untuk perbaikan infrastruktur pendidikan yang terimbas bencana ekologis di Sumatra.
Agus yang juga merupakan mantan Deputi Menteri Koordinator Kesra dan PMK periode 2010-2011 itu menekankan, pendanaan besar diperlukan dalam melakukan perbaikan pascabencana.
Baginya, akan bijaksana apabila dana MBG difokuskan untuk daerah-daerah terdampak bencana. Apalagi, kemampuan penyerapan dana program ini per 2025 baru sekitar Rp60 triliun. Sementara anggaran makan bergizi gratis tahun 2026 diperkirakan sebesar Rp375 triliun yang akan diambil dari anggaran fungsi pendidikan 20 persen APBN/APBD.
“Saya berpendapat akan jauh lebih bijaksana apabila sebagian direlokasi untuk mengembalikan infrastruktur pendidikan terlebih dahulu,” kata Agus dikutip dari laman resmi UGM, Kamis (11/12).
Menurut Agus, langkah macam ini bukan cuma memperkecil kesenjangan pendidikan antardaerah, tapi juga wujud nyata pemerintah mengimplementasikan amanat UUD 1945. Terlebih, Mahkamah Konstitusi telah mengeluarkan Keputusan MK Nomor 3/PUU-XXII/2024, yang mewajibkan pemerintah menggratiskan biaya pendidikan dasar (SD-SMP), baik di sekolah negeri maupun swasta.
Agus melihat, tantangan terbesar dalam memulihkan pendidikan di daerah terdampak adalah lamanya waktu pemulihan infrastruktur pendidikan yang memadai. Proses pembangunannya bisa memakan waktu minimal 6 bulan, bahkan lebih. Maka dari itu, kata dia, memastikan kemampuan anggaran daerah diperlukan.
“Siswa sekolah perlu mendapat bantuan untuk pengadaan pakaian dan alat tulis sekolah. Akan lebih baik lagi jika diberikan bantuan tunai untuk siswa selama enam bulan ke depan. Ini tidak cukup hanya dengan KIP Sekolah saja,” jelasnya.































