alam kancah kehidupan yang fana ini, seringkali kita mengejar gemerlap ilmu seolah ia adalah satu-satunya pelita. Ilmu adalah peta, kompas yang menuntun akal, namun adab adalah bahtera itu sendiri wadah yang menampung segala pengetahuan agar tidak tumpah dan merusak. Adab adalah pangkal segala kemuliaan, akar yang menopang pohon kebijaksanaan. Ilmu tanpa adab laksana pedang yang tajam di tangan orang yang tak berhati; ia mampu membelah kegelapan, namun juga mudah melukai dan menghancurkan.
Sementara adab, ia adalah kehalusan budi, ia adalah tahu menempatkan diri, ia adalah hormat yang tersemat dalam sanubari kunci pembuka pintu keberkahan dan kedamaian, baik bagi diri sendiri maupun bagi semesta. Dengan adab yang menaungi, ilmu yang sedikit akan menjadi manfaat yang berlipat ganda, sebab ia disajikan dengan kerendahan hati dan ketulusan.
Namun, sungguh merisaukan, di tengah derasnya arus informasi dan kemudahan teknologi, seolah adab mulai memudar dari cakrawala batin generasi muda. Layar gawai yang seharusnya menjadi jendela dunia, kini tak jarang menjadi tirai yang membatasi interaksi tulus dan tatap muka yang sarat makna.
Nilai-nilai seperti sopan santun kepada yang lebih tua, empati terhadap sesama, dan rasa hormat batu penjuru adab seringkali tergerus, digantikan oleh bahasa yang kasar, sikap yang terlampau bebas tanpa batas, dan kecenderungan untuk membenarkan diri sendiri di ruang publik digital. Kecepatan berkomentar sering mendahului kearifan berpikir, dan budaya instan seakan menuntut segala sesuatu tanpa proses, tanpa menghargai etika pergaulan.
Jika ilmu adalah cahaya, maka hilangnya adab ini membuat cahaya itu kehilangan fokus, tersebar sia-sia, dan bahkan kadang membakar jembatan silaturahmi yang seharusnya kita bina. Tugas kita, sebagai penanam budi, adalah menyiram kembali benih adab ini, agar kelak mereka tumbuh menjadi pribadi yang berilmu tinggi dan berakhlak mulia.
- Profesional dalam sikap dan pekerjaan
Tepat waktu, bertanggung jawab, dan konsisten menjalankan tugas tanpa banyak alasan. - Rendah hati tapi berprinsip
Tidak merasa paling benar, namun tegas pada nilai dan aturan yang diyakini. - Tidak suka menjatuhkan rekan
Jaga ucapan, hindari gosip, dan selesaikan masalah secara langsung dan dewasa. - Mau belajar dan berkembang
Terbuka pada kritik, update ilmu, dan tidak alergi dengan perubahan. - Bisa diajak kerja sama
Aktif membantu, tidak individualis, dan siap terlibat dalam kegiatan sekolah. - Konsisten antara ucapan dan tindakan
Apa yang disampaikan sejalan dengan perilaku sehari-hari.































