Sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Gunungkidul dilaporkan hampir berhenti beroperasi. Bahkan beberapa diantaranya sudah menghentikan layanan sementara akibat belum cairnya anggaran operasional.
Komandan Kodim 0730/Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan, menegaskan penghentian operasional SPPG tersebut bersifat sementara. Berdasarkan laporan yang diterimanya, sementara ini terdapat enam SPPG yang terdampak.
Penghentian ini hanya sementara karena ada perbaikan sistematis dari BGN. Jadi ketika sistem administrasinya sudah selesai, kemungkinan baru bisa dilakukan pencairan ke SPPG,” ujar Roni, Selasa (16/12/2025).
Roni menegaskan kendala yang terjadi bukan disebabkan adanya pelanggaran atau permasalahan di tingkat SPPG.
Kendalanya teknis dari internal BGN, bukan karena ada permasalahan,” tegasnya.
Adapun data sementara SPPG yang terdampak antara lain SPPG Playen Logandeng yang telah off, SPPG Kepek 2 Wonosari yang juga sudah berhenti beroperasi, serta SPPG Sumbergiri Ponjong.
Sementara itu, SPPG Kemadang dan Hargomulyo Tanjungsari dijadwalkan off mulai besok, sedangkan SPPG Semanu direncanakan berhenti beroperasi pada 20 Desember mendatang.
Kepala SPPG Hargomulyo Tanjungsari, Sulistyawan, membenarkan bahwa dapur layanan yang dipimpinnya akan berhenti beroperasi mulai besok. Hari ini, SPPG tersebut masih melayani penerima manfaat untuk terakhir kalinya.
Besok sudah tidak beroperasi, uangnya habis,” ungkap Sulistyawan.
Ia menjelaskan dampak dari berhentinya operasional tersebut membuat puluhan karyawan terpaksa dirumahkan sementara. Total ada sekitar 50 karyawan yang terdampak, sementara jumlah penerima manfaat yang selama ini dilayani SPPG Hargomulyo mencapai 3.212 orang.
Menurutnya, secara administrasi pengajuan anggaran sebenarnya sudah disetujui. Namun, hingga kini pencairan belum diterima. Sulistyawan menduga keterlambatan pencairan tersebut berkaitan dengan proses tutup tahun anggaran.































