JAKARTA – Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tengah menjadi sorotan publik. Di tengah peningkatan jumlah mahasiswa yang terus terjadi dari tahun ke tahun, kegiatan riset dan inovasi di lingkungan kampus dinilai belum menjadi prioritas utama.
Sejumlah akademisi menilai, pertumbuhan mahasiswa yang pesat seharusnya diimbangi dengan penguatan fungsi riset sebagai salah satu pilar utama perguruan tinggi. Namun dalam praktiknya, banyak PTN dinilai lebih fokus mengejar kuota mahasiswa baru, membuka program studi baru, bahkan memperluas kampus cabang, dibandingkan memperkuat ekosistem penelitian.
Menurut kalangan akademisi, orientasi berlebihan pada kuantitas berpotensi menggeser peran strategis perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi. Padahal, riset menjadi fondasi penting bagi kemajuan bangsa, baik dalam pengembangan teknologi, kebijakan publik, maupun daya saing global.
Mereka menegaskan bahwa fungsi utama perguruan tinggi tidak hanya sebatas pengajaran, tetapi juga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tanpa riset yang kuat, lulusan dikhawatirkan hanya menjadi pencari kerja, bukan pencipta solusi atas berbagai persoalan sosial, ekonomi, dan teknologi.
Akademisi juga mendorong pemerintah dan pimpinan PTN untuk menata kembali kebijakan pendidikan tinggi agar lebih seimbang. Peningkatan akses pendidikan memang penting, namun kualitas riset, dukungan pendanaan, serta iklim akademik yang mendorong inovasi dinilai tak kalah krusial.
Sorotan ini diharapkan menjadi refleksi bagi PTN untuk kembali memperkuat jati diri kampus sebagai pusat ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi, bukan sekadar institusi penghasil lulusan dalam jumlah besar.








































