Di balik pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah, tersimpan kisah-kisah pengabdian tulus dari para petugas di lapangan. Salah satunya datang dari Pulau Osi, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, melalui sosok Pak Asdar, petugas distribusi MBG yang setiap hari memastikan makanan bergizi sampai ke tangan anak-anak sekolah di wilayah terpencil.
Setiap pagi, Pak Asdar memulai rutinitasnya dengan mengantar 149 porsi makanan bergizi ke sejumlah sekolah di Pulau Osi menggunakan sepeda motor. Medan yang dilalui tidaklah mudah. Ia harus melintasi jembatan kayu yang rapuh dan licin, terutama saat cuaca lembap atau hujan. Demi menjangkau seluruh sekolah penerima manfaat, Pak Asdar kerap bolak-balik hingga tiga kali dalam sehari agar distribusi makanan tetap tepat waktu dan layak konsumsi.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Pak Asdar tak pernah mengeluh. Baginya, tugas tersebut adalah bentuk tanggung jawab sekaligus pengabdian. Semua lelah dan risiko perjalanan terbayar lunas ketika melihat senyum ceria anak-anak yang menantikan kedatangannya di sekolah.
โYang penting anak-anak bisa makan dengan baik sebelum belajar,โ ujar Pak Asdar singkat, menggambarkan ketulusan niatnya dalam menjalankan amanah.
Dedikasi Pak Asdar menjadi potret nyata bahwa keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis tidak hanya bergantung pada kebijakan dan anggaran, tetapi juga pada kerja sunyi para petugas di lapangan. Mereka yang jarang tersorot inilah yang memegang peran penting dalam memastikan hak anak-anak Indonesia, khususnya di wilayah pelosok, terpenuhi dengan baik.
Kisah Pak Asdar sekaligus menjadi pengingat bahwa program nasional seperti MBG hidup berkat semangat gotong royong dan kepedulian sosial. Dari pulau-pulau kecil hingga pelosok negeri, keberhasilan program ini lahir dari tangan-tangan sederhana yang bekerja dengan hati demi masa depan generasi penerus bangsa.































