Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan pernyataan tegas terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sejumlah daerah Jawa Barat. Ia menegaskan bahwa dapur SPPG yang dinilai curang atau mengambil keuntungan terlalu besar dari pelaksanaan program harus ditutup.
Pernyataan tersebut disampaikan Dedi ketika ditemui awak media di Gedung Sate, Kota Bandung. Ia mengkritik praktik yang dianggap tidak sesuai dengan semangat program nasional yang seharusnya fokus pada pelayanan gizi anak dan masyarakat luas, bukan mencari keuntungan yang berlebihan.
Dedi menyebut bahwa nilai standar menu MBG sebesar Rp10 ribu telah dit ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dan laporan menunjukkan adanya keluhan bahwa beberapa SPPG justru mengambil margin terlalu besar dalam penyediaan menu tersebut. Bagi SPPG yang tidak mematuhi ketentuan ini, Dedi menegaskan agar segera ditutup atau dievaluasi secara serius oleh pihak terkait.
Menurutnya, program MBG adalah program strategis pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama generasi muda, sehingga pelaksanaannya harus transparan, akuntabel, dan berorientasi pada manfaat publik, bukan sekadar bisnis.
Pejabat yang akrab disapa KDM ini meminta agar seluruh pihak, termasuk pengelola dapur SPPG, mengikuti aturan yang berlaku dan menjaga integritas program, sehingga tujuan penyediaan makanan bergizi bagi penerima manfaat dapat tercapai secara maksimal









































