Kasus mandeknya distribusi paket Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya terjadi di Kota Kediri. Di Kabupaten Kediri, sedikitnya 42 ribu siswa dilaporkan tidak lagi menerima paket makanan bergizi akibat tidak beroperasinya 14 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG.
Terhentinya operasional belasan dapur MBG tersebut berdampak langsung pada ribuan peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan. Program yang sejatinya bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi dan mendukung kesehatan siswa itu pun belum dapat berjalan optimal di sejumlah sekolah.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, penghentian operasional SPPG disebabkan oleh sejumlah kendala, mulai dari persoalan teknis distribusi, kesiapan dapur, hingga masalah administrasi dan pendanaan. Akibatnya, penyaluran paket MBG kepada siswa terpaksa dihentikan sementara waktu.
Sejumlah sekolah mengaku terpaksa menyesuaikan kondisi tersebut sambil menunggu kejelasan kelanjutan program. Pihak sekolah juga berharap agar pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi persoalan ini, mengingat MBG sangat dibutuhkan oleh peserta didik, terutama dari keluarga kurang mampu.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program prioritas pemerintah untuk mendukung pemenuhan gizi anak usia sekolah. Namun, kasus terhentinya distribusi di Kabupaten Kediri menambah daftar daerah yang mengalami kendala dalam pelaksanaan program tersebut.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait diharapkan segera melakukan evaluasi dan perbaikan sistem agar operasional SPPG dapat kembali berjalan dan distribusi paket MBG kepada puluhan ribu siswa di Kabupaten Kediri bisa segera dilanjutkan.
































