Upaya meningkatkan kualitas diri menjadi kunci penting bagi guru dalam memberikan pembelajaran terbaik bagi murid. Hal inilah yang dirasakan oleh Romiandi Irwan Rachman, guru dari SD Eka Tjipta Hanau, Kalimantan Tengah, setelah mengikuti Beasiswa Pelatihan Teknis Non Gelar Program Pengembangan Profesional Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) di Bidang STEM.
Program pengembangan profesional ini memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi para pendidik dalam menghadapi tantangan pembelajaran abad ke-21. Melalui pelatihan dan pendampingan yang melibatkan Monash University serta fasilitator dari Indonesia, para guru dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk mengintegrasikan koding dan kecerdasan artifisial ke dalam pembelajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
Romiandi mengungkapkan bahwa program tersebut membuka wawasan baru sekaligus memotivasi dirinya untuk terus berkembang sebagai pendidik. Ia merasa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bertumbuh bersama guru-guru hebat dari berbagai daerah di Indonesia, saling berbagi praktik baik, serta memperkuat kompetensi profesional.
Selain itu, pelatihan ini juga mendorong peserta untuk memperkuat implementasi pembelajaran koding dan AI secara kontekstual dan aplikatif di kelas, sehingga pembelajaran STEM menjadi lebih bermakna, interaktif, dan menyenangkan bagi murid.
Melalui program ini, para guru diharapkan tidak hanya meningkatkan kompetensi teknis, tetapi juga mampu berperan sebagai agen perubahan di satuan pendidikan masing-masing. Dengan demikian, pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan perkembangan teknologi dapat terus dikembangkan demi menyiapkan generasi muda yang adaptif dan berdaya saing di masa depan.











































