Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 yang diselenggarakan pada November lalu mencatat tingkat partisipasi yang tinggi. Sekitar 3,56 juta murid tercatat mengikuti asesmen ini dari total 4,1 juta peserta potensial secara nasional. Angka tersebut menunjukkan antusiasme besar satuan pendidikan dan peserta didik terhadap pelaksanaan asesmen nasional berbasis kompetensi.
TKA 2025 menjadi salah satu instrumen penting untuk memetakan capaian akademik murid secara lebih komprehensif, khususnya dalam penguasaan kompetensi dasar lintas daerah. Asesmen ini dirancang untuk memberikan gambaran objektif mengenai kualitas pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan, sekaligus menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah dan satuan pendidikan.
Dalam pelaksanaannya, TKA 2025 mengujikan tiga mata pelajaran wajib, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris. Ketiga mata pelajaran tersebut dipilih karena merepresentasikan kemampuan literasi, numerasi, serta penguasaan bahasa asing yang menjadi fondasi penting dalam pembelajaran abad ke-21.
Hasil TKA 2025 kemudian dirangkum dalam bentuk nilai rerata yang diperoleh masing-masing provinsi untuk ketiga mata pelajaran tersebut. Data nilai rerata ini diharapkan dapat menjadi dasar perumusan kebijakan peningkatan mutu pendidikan yang lebih tepat sasaran, sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan daerah.
Dengan capaian partisipasi yang tinggi, TKA 2025 dinilai berhasil memperkuat budaya evaluasi pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan kualitas, sekaligus mendorong keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan pendidikan dalam mewujudkan layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan.








































