- Ajarkan Anak tentang Penghormatan Diri serta Orang Lain
Pertama, ajarkan anak tentang penghormatan atas diri sendiri serta orang lain. Tari menyebutkan, anak perlu diberikan pengertian wacana hak atas tubuhnya serta hak atas orang lain.
“Berikan pengertian bahwa mereka memiliki hak atas tubuhnya sebagaimana orang lain mempunyai hak yg sama juga. Anak memiliki hak untuk menolak disentuh demikian juga menggunakan orang lain,” ujar Tari.
2. Pendidikan Seksual, kedua mengajarkan pendidikan seksual mulai asal lingkup keluarga sampai sekolah. Tari menyarankan adanya kurikulum eksklusif terkait pendidikan seksual sesuai jenjang pendidikan anak.
“Jangan hanya pendidikan wacana mengenalkan alat reproduksi saja, namun termasuk juga risiko kehamilan yang tidak direncanakan, kontrasepsi, penyakit kelamin sebagai akibatnya anak tahu bahwa terdapat konsekuensi pada kembali keputusan buat siap berafiliasi seksual,”tegasnya.
- Kesiapan Menikah
Ketiga, tanamkan bahwa pernikahan butuh kesiapan. beliau menyambung masih ada stereotipe keputusan menikah di usia matang. - Libatkan Tokoh masyarakat
Terakhir, libatkan tokoh masyarakat pada memberantas pernikahan anak. berdasarkan Tari, budaya Indonesia masih mengagungkan tokoh rakyat menjadi sentral keputusan. Terutama pada daerah desa yang sangat kental menggunakan kultur pesantren atau agamanya.