Bapak Akbar adalah Guru Penggerak Angkatan 5 Daerah Khusus dari SMAN Momi Waren, Kab. Manokwari Selatan, Papua Barat. Pak Akbar mengajar di daerah 3T dengan berbagai tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan proses belajar-mengajar.
Kurangnya partisipasi siswa, minimnya dukungan orangtua/wali siswa, serta kemampuan membaca dan berhitung siswa yang terbatas menjadi tantangan baginya sehingga harus menyesuaikan cara mengajar.
“Pendidikan Guru Penggerak (PGP) mengubah mindset saya terhadap siswa, jika dulu saya mengajar untuk menunaikan kewajiban saya, sekarang saya merasa ada banyak cara kreatif dan inovatif yang dapat saya lakukan. PGP juga mengubah cara pandang saya dalam mengajar, jika dulu dalam pembelajaran saya merasa bahwa setiap siswa harus mendapatkan nilai yang bagus, sekarang saya merasa bahwa setiap siswa unik, dan ada banyak cara untuk meningkatkan kemampuan siswa tanpa harus memaksakan satu standar yang sama,” kata Bapak Akbar mengenai dampak yang dirasakan setelah mengikuti PGP Daerah Khusus.
Selain itu, PGP juga membuat Pak Akbar melihat bahwa lingkungan dan komunitas sekitar sekolah dapat dimanfaatkan sebagai aset untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Setelah lulus menjadi Guru Penggerak, Bapak Akbar berencana untuk melanjutkan praktik baik yang didapatkan selama mengikuti PGP, menerapkan ilmu yang telah dipelajari, aktif berkomunikasi dengan sesama alumni Guru Penggerak, dan mengikuti seleksi aktor PGP lainnya untuk memastikan bahwa ilmu yang beliau peroleh dapat berkelanjutan.