Forum Indonesia Menulis (FIM) Kalimantan Barat mengusung dua program untuk pelaksanaan Program Organisasi Penggerak yaitu Wisata Literasi Guru pada tahun 2021 dan Sekolah Literasi Nasional pada tahun 2022. “Secara garis besar, pelaksanaan POP kami berfokus pada upaya peningkatan literasi dan karakter dan peningkatan kompetensi pendidik dalam pengelolaan kelas,” jelas Aswin, General Manager Forum Indonesia Menulis.
FIM Kalbar menyasar 140 sekolah jenjang SMP dan 420 guru/kepala sekolah di 14 kabupaten/kota se-Provinsi Kalimantan Barat. Dalam program bertema “Wisata Literasi Guru”, peserta pelatihan diajak untuk menulis konten untuk menunjang kompetensi. Mereka juga diberikan materi terkait cara mengelola kelas secara menyenangkan dan menanamkan karakter disiplin melalui keteladanan. Sementara dalam program bertema “Sekolah Literasi Nasional”, peserta didorong untuk menerapkan praktik literasi di sekolah dan menyebarkan praktik tersebut ke guru lain di sekolah.
Hasilnya sungguh luar biasa. Di tahun pertama, peserta pelatihan menghasilkan sekitar 1800 judul buku dengan berbagai macam tema yang mereka tulis dalam jangka waktu empat bulan. Peserta didik pun diajak untuk menulis hasil materi pelajaran yang mereka terima di sekolah. “Tentu ada kebahagiaan tersendiri bagi kami bahwa apa yang kami lakukan selama dua tahun terakhir ini menjadi tambahan tambahan ilmu bagi guru dan kepala sekolah dan dapat mereka lakukan di sekolah masing-masing,” ucap Aswin.
Aswin menilai bahwa terobosan Kemendikbudristek dalam program penggeraknya sangat berdampak bagi pendidikan di Indonesia. “Upaya pemerintah untuk bergotong royong sangat besar dengan mengajak Ormas atau komunitas berjuang bersama dalam dunia pendidikan,” jelasnya.
terdapat berbagai dampak positif dari forum indonesia menulis Kalimantan Barat, diantaranya:
- guru mendapatkan wawasan baru tentang cara mengelola dan menjaga kelas agar tetap kondusif
- sekolah dapat mengembangkan kegiatan literasi yang melibatan peserta didik
- peserta pelatihan menghasilkan sekitar 1800 judul buku dengan berbagai tema
- terbukanya pola pikir pendidik untuk mulai memperhatikan aspek literasi dan menjadikan kegiatan literasi sebagai kegiatan ekstrakurikuler
- peserta didik mampu memahami materi pelajaran dengan lebih baik melalui praktik membaca efektif dan menulis mudah
“tentu ada kebahagiaan tersendiri bagi kami bahwa apa yang kami lakukan selama dua tahun terakhir ini menjadi tambahan ilmu bagi guru dan kepala sekolah dan dapat mereka lakukan di sekolah masing-masing”
Aswan,M.Pd.
General Manager Forum Indonesia Menulis
Mari bergerak bersama, tingkatkan kualitas hasil belajar siswa.