Ternyata, masih banyak kesalahpahaman tentang kemampuan literasi numerasi anak,apa saja ya?
Yu kita kenali melalui pernyataan-pernyataan berikut ini
- Belajar membaca dimulai dari menghafal huruf A-Z
tidak tepat karena membaca adalah proses yang bertahap mulai dari kemampuan membedakan bunyi, mmebunyikan lambang yang berupa gambar dan aksara. Oleh karena itu pengucapan yang tepat akan membantu anak melafalkan lambang gambar/huruf yang ditemui.
Jadi,bisa dibilang bahwa proses anak belajar membaca sudah dimulai bahkan sebelum anak megenal huruf A-Z - Anak yang lancar baca akan selalu memahami isi bacaan
tidak selalu, pemahaman isi bacaan terkait dengan maknakata, dan maksud ujaran (kalimat) sedangkan kelancaran membaca berkaitan dengan pemahaman akan bentuk arah dan bunyi huruf. oleh sebab itu, anak perlu membangun pemahamannya tentang arti kata dan ujaran sambil terus melatih kelancaran membaca. - Matematika hanya dapat dikuasai oleh anak cerdas dengan gen matematika(turun-menurun) Pernyataan ini tidak sepenuhnya benar,karena minat dan pengetahuan matematika merupakan hasil dari lingkungan dan pengalamannya. Kita tidak boleh lupa kalau setiap anak memiliki potensi untuk belajar matematika.
- Mengajarkan bilangan yang sederhana dan bentuk sudah cukup bagi anak usia dini
Pembelajaran matematika pada anak usia dini idealnya bersifat medalam dan luas, mencakup ide-ide besar matematiks di berbagai bidang termasuk bilangan dan operasi geometri, pengukuran, aljabar dan analisis data dalam konteks pembelajaran yang menekankan pada pemecahaan masalah , analisis dan komunikasi