Melansir laman Institute for Research on Poverty, University of Wisconsin-Madison di Amerika Serikat, keterlibatan ayah diketahui sudah bisa memberi dampak positif pada anak-anak sejak sebelum kelahiran. Selama kehamilan, seorang ayah yang memberi dukungan kepada pasangannya bisa membuat ibu dan calon anak yang dikandung lebih positif.
Keterlibatan aktif ayah ini juga dinilai akan memengaruhi hubungan kepada anaknya setelah lahir. Dalam banyak penelitian, keterlibatan ayah yang positif juga dikaitkan dengan berbagai hal yaitu:
– Prestasi akademik anak yang lebih tinggi
– Kesiapan sekolah yang lebih baik
– Keterampilan matematika dan verbal yang lebih kuat
– Keamanan emosional yang lebih besar
– Harga diri yang lebih tinggi
– Lebih sedikit masalah perilaku
– Kompetensi sosial yang lebih besar dibandingkan anak-anak yang tidak memiliki ayah yang peduli dan terlibat (pengasuhan)
Meski begitu, penelitian juga meninggalkan catatan penting terkait faktor banyak anak tidak menerima pengasuhan aktif seorang ayah. Beberapa di antaranya karena menurunnya pernikahan, meningkatnya perceraian dan meningkatnya jumlah anak di luar nikah selama setengah abad terakhir. Ini membuat banyak ayah biologis yang tidak tinggal bersama anak-anaknya, sehingga dapat mengurangi keterlibatan aktif kepada tumbuh kembang anak.
Ayah dengan Anak laki-laki dan Ayah dengan Anak Perempuan
Dikutip dari situs Pediatric Associates of Franklin, setidaknya ada beberapa manfaat yang mudah dirasakan dari adanya keterlibatan aktif seorang ayah untuk tumbuh kembang anak-anaknya.
Ayah dan Anak Perempuannya
Menurut studi, anak perempuan cenderung bergantung pada ayah mereka untuk keamanan dan dukungan emosional. Pada beberapa kasus, seorang ayah kerap menunjukkan kepada putrinya seperti apa hubungan baik dengan seorang pria.
Jika seorang ayah penuh kasih sayang dan lembut, putrinya akan mencari sifat-sifat tersebut pada pria ketika dia sudah cukup umur untuk mulai berkencan. Jika seorang ayah kuat dan gagah berani, dia akan dekat dengan laki-laki yang berkarakter sama.
Ayah dan Anak Laki-lakinya
Berbeda dengan anak perempuan yang mencontohkan hubungan mereka dengan orang lain berdasarkan karakter ayahnya, anak laki-laki mencontohkan diri mereka sendiri menurut karakter ayahnya. Anak laki-laki akan tumbuh dengan meniru perilaku orang-orang di sekitar untuk belajar, terutama ayah.
Jika seorang ayah penuh perhatian dan memperlakukan orang lain dengan hormat, anak laki-lakinya akan tumbuh dengan cara yang sama. Ketika seorang ayah tidak ada, anak laki-laki akan bergantung pada sosok laki-laki lain untuk menetapkan ‘aturan’ tentang bagaimana berperilaku dan bertahan hidup di dunia.
Bagaimana dengan Ayah yang Tidak Terlibat Aktif Secara Fisik?
Sebuah studi juga menunjukkan bagaimana peran ayah-ibu yang paling umum. Ibu banyak diasosiasikan dengan pengasuhan dan perlindungan.
Sementara rata-rata, ayah cenderung lebih terlibat dalam bermain daripada mengasuh anak dan permainan mereka lebih bersifat fisik dan menantang dibandingkan dengan ibu.
Ayah sering kali mendorong anaknya untuk mengambil risiko dan mandiri, sedangkan ibu biasanya menekankan untuk menghindari risiko dan cedera.
Di sisi lain, banyak penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan anak memang berdampak positif pada anak-anak. Rata-rata, anak yang ayahnya terlibat aktif cenderung memiliki lebih sedikit masalah dalam prestasi sekolah, perilaku, dan interaksi sosial dibandingkan anak yang ayahnya tidak terlibat aktif dalam kehidupannya.