Guru honorer SMKN 1 Kutalimbaru, Sopian Daulai Nadaek, kini menjalani hari-harinya dengan tekanan ganda: menjadi korban dan terlapor sekaligus.
Kejadian bermula saat ia meleraikan perkelahian dua siswa dan memanggil orang tua mereka ke sekolah. Namun, situasi berubah ketika salah satu siswa menuduh dirinya memukul.
Keributan pun pecah, dan Sopian justru jadi korban penganiayaan oleh orang tua siswa.
“Beliau sempat dipukuli, lalu refleks membuat laporan. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan,” kata pengacaranya, Jansen Simamora.
“Padahal saksi-saksi menyebut, tak ada tindakan penganiayaan oleh Pak Sopian.”
Ironisnya, laporan balik dari pihak siswa justru lebih dulu diproses oleh Polrestabes Medan.
Kasus ini mengundang perhatian publik, mengingat posisi guru kini semakin rawan di tengah tuntutan disiplin yang makin kabur.



































