Periode 10 hingga 14 November 2025 menjadi momentum penting bagi percepatan sejumlah program strategis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Berbagai capaian besar terkait pembangunan fisik pendidikan, penguatan kompetensi digital guru, hingga ekspansi jaringan global perguruan tinggi mewarnai pekan tersebut. Namun, kemajuan ini turut dibayangi isu serius mengenai perlindungan anak yang menyentuh hak dasar pendidikan.
Berikut rangkuman enam isu pendidikan paling menonjol pada periode tersebut:
1. Revitalisasi Sekolah Lampaui Target Nasional
Kemendikdasmen melaporkan capaian signifikan dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Revitalisasi Satuan Pendidikan. Laporan per 13 November 2025 menunjukkan realisasi yang jauh melampaui target awal.
- Pencapaian Kuantitatif: Dari target 10.440 sekolah, tercapai 14.071 satuan pendidikan pada jenjang PAUD, pendidikan dasar, dan menengah. Pada pendidikan vokasi, dari target 982 sekolah, realisasi meningkat menjadi 2.000 penerima manfaat.
- Dampak Ekonomi: Keberhasilan program ditopang oleh model swakelola dan partisipasi masyarakat yang mempercepat pembangunan, menggerakkan ekonomi lokal, serta membuka lapangan kerja melalui pembelian bahan bangunan dari lingkungan sekitar.
2. Kemendikdasmen Perpanjang Kerja Sama dengan Canva untuk Akses AI
Transformasi digital pendidikan semakin diperkuat melalui perpanjangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Canva pada 11 November 2025.
- Tujuan Kerja Sama: Memperluas akses gratis fitur desain berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk jutaan guru dan murid.
- Cakupan Program: Sejak kerja sama dimulai pada 2021, program telah menjangkau 6,7 juta pengguna. Kemendikdasmen menekankan pentingnya akses platform kreatif ini, terutama bagi daerah 3T.
3. Redistribusi Guru ASN Daerah Mulai Diterapkan Tahun 2026
Isu penting terkait pemerataan tenaga pendidik kembali mencuat pada 11 November 2025. Pemerintah merencanakan implementasi redistribusi Guru ASN Daerah (ASND) mulai 2026.
- Fokus Kebijakan: Mengatasi ketimpangan distribusi guru di berbagai wilayah agar kualitas dan kompetensi pendidikan meningkat secara merata.
- Langkah ini menjadi bagian dari reformasi berkelanjutan untuk meningkatkan kualifikasi dan kesejahteraan tenaga pendidik.
4. Perguruan Tinggi Indonesia Perluas Jaringan Global di Asia Tenggara
Upaya internasionalisasi perguruan tinggi semakin diperkuat dengan keikutsertaan puluhan kampus dalam Edufair Indonesia–Thailand pada 13–14 November 2025.
- Partisipasi Perguruan Tinggi: Sebanyak 26 kampus, termasuk ITB, UNESA, dan UMK, mengikuti kegiatan di Songkhla, Thailand.
- Tujuan Strategis: Memperluas jejaring akademik, memperkenalkan kualitas pendidikan tinggi Indonesia, dan membuka peluang riset bersama serta mobilitas mahasiswa.
5. Pendidikan Tinggi Soroti Penguatan Karakter Mahasiswa
Universitas Jember (UNEJ) memusatkan perhatian pada pembangunan karakter unggul melalui Grand Final Pemilihan Duta Kampus 2025 yang digelar 13–14 November.
- Fokus Seleksi: Menilai kecerdasan, integritas, kepribadian, dan sikap sosial mahasiswa.
- Peran Duta Kampus: Menjadi representasi mahasiswa yang inspiratif, berintegritas, dan mampu berkontribusi pada pengembangan kampus serta kesejahteraan masyarakat.
6. Ancaman Hak Pendidikan dalam Kasus Kekerasan Seksual di Gresik
Kasus kekerasan seksual di Gresik pada 12 November 2025 mengungkap sisi gelap yang mengancam hak dasar pendidikan anak.
- Modus Koersi: Pelaku yang merupakan ayah kandung korban, mengancam tidak lagi menanggung biaya hidup dan pendidikan apabila korban menolak tindakannya.
- Implikasi: Kasus ini menunjukkan bahwa hak pendidikan bisa diperalat sebagai alat tekanan, menggarisbawahi urgensi sistem perlindungan anak yang lebih kuat dan independen.




































