Asosiasi Kristen Nigeria (CAN) memperbarui jumlah korban penculikan di sekolah St. Mary, negara bagian Niger, menjadi 303 siswa dan 12 guru, dengan korban berusia antara 8 hingga 18 tahun.
Insiden yang terjadi pada Jumat (21/11) ini membuat Gubernur Niger, Mohammed Umar Bago, memerintahkan penutupan seluruh sekolah demi memfokuskan upaya penyelamatan. Pemerintah pusat juga menutup 47 sekolah menengah berasrama sebagai langkah pencegahan.
Sekolah St. Mary, yang berada di komunitas Papiri, Agwara, tetap beroperasi meski ada peringatan intelijen terkait meningkatnya risiko penculikan. Pemerintah negara bagian menyayangkan keputusan sekolah yang tidak melapor atau meminta izin untuk tetap membuka kegiatan belajar. Saat kejadian, pengamanan hanya dilakukan oleh satuan keamanan lokal, tanpa kehadiran polisi atau pasukan pemerintah.
Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas penculikan siswa yang terjadi pekan ini. Para analis dan warga lokal mengatakan kelompok kriminal sering menargetkan sekolah, wisatawan, dan penduduk desa untuk menculik demi uang tebusan.


































