Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah sering kali dianggap sepele atau bahkan dihindari dengan alasan kasihan dan ingin anak fokus belajar. Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan membantu pekerjaan rumah justru memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak.
Penelitian yang dilakukan oleh La Trobe University pada tahun 2022 menemukan bahwa anak-anak yang rutin membantu pekerjaan rumah, seperti memasak, membersihkan rumah, atau berkebun, memiliki fungsi eksekutif yang lebih baik. Fungsi eksekutif ini mencakup kemampuan mengatur diri, memori kerja, serta keterampilan perencanaan. Ketiga kemampuan tersebut merupakan fondasi penting bagi keberhasilan anak dalam belajar maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi eksekutif yang baik membantu anak mengelola emosi, menyelesaikan tugas dengan lebih terstruktur, serta membuat keputusan yang tepat. Aktivitas rumah tangga yang tampak sederhana ternyata melatih anak untuk berpikir, bertanggung jawab, dan memahami konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan.
Hasil serupa juga ditunjukkan oleh studi yang dipublikasikan dalam JEA (Jurnal Edukasi AUD) tahun 2025. Penelitian ini menyimpulkan bahwa anak yang terlibat dalam pekerjaan rumah cenderung lebih mandiri, memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi, serta lebih mampu memecahkan masalah. Keterlibatan tersebut membantu anak membangun keyakinan bahwa mereka mampu berkontribusi dan menyelesaikan tugas secara mandiri.
Kedua penelitian tersebut menegaskan bahwa kebiasaan membantu di rumah sejak usia dini bukan sekadar soal meringankan pekerjaan orang tua, tetapi merupakan bagian dari proses pendidikan karakter dan keterampilan hidup. Anak belajar tentang tanggung jawab, kerja sama, disiplin, serta manajemen waktu melalui pengalaman langsung.
Dengan membiasakan anak membantu pekerjaan rumah, orang tua secara tidak langsung mempersiapkan mereka untuk menghadapi tuntutan hidup dan pembelajaran di masa depan. Anak yang terbiasa terlibat aktif di rumah cenderung lebih siap menghadapi tantangan akademik maupun sosial, karena telah memiliki bekal keterampilan berpikir dan sikap mental yang kuat.
Oleh karena itu, memberi kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi dalam pekerjaan rumah sesuai dengan usia dan kemampuannya merupakan investasi jangka panjang bagi tumbuh kembang anak secara utuh.
Sumber:
La Trobe University (2022)
JEA – Jurnal Edukasi AUD (2025)

























