Puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 menjadi momen istimewa bagi para guru pamong Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari seluruh Indonesia. Melalui ajang Apresiasi Guru Pamong PPG Transformatif, Direktorat Pendidikan Profesi Guru memberikan penghargaan kepada para pendamping calon guru yang telah berkontribusi besar dalam mencetak tenaga pendidik profesional.
Kegiatan berlangsung pada 25–29 November 2025 di Jakarta dan diikuti oleh 100 peserta yang telah lolos seleksi administrasi dan substansi. Selama kegiatan, para finalis mengikuti penilaian presentasi, wawancara, dan simposium praktik baik. Mereka merupakan guru pamong terbaik dari berbagai LPTK penyelenggara PPG yang terbukti memiliki pendampingan efektif bagi mahasiswa PPG.
Acara puncak, Malam Apresiasi GTK, digelar pada Kamis (27/11) dan dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Dirjen GTK dan Pendidikan Guru, serta pimpinan unit utama lainnya. Pada kesempatan tersebut, diumumkan empat penerima penghargaan utama.
Para penerima Apresiasi Guru Pamong PPG Tahun 2025 adalah:
- Juara I GTK Transformatif:
Naili Faizatis Syifa, SMK Negeri 3 Kota Tegal (Guru Pamong PPG Universitas Pancasakti Tegal) - Juara II GTK Transformatif:
Puput Alfrianti, SD Negeri Sadeng 03 Kota Semarang (Guru Pamong PPG Universitas Negeri Semarang) - Juara III GTK Transformatif:
Febri Harisandi, UPT SPF SD Negeri Gunung Sari II Kota Makassar (Guru Pamong PPG Universitas Negeri Makassar) - Guru Pamong Terfavorit:
Siti Zubaidah, SD Kharisma Bangsa Kota Tangerang Selatan (Guru Pamong PPG Universitas Muhammadiyah Jakarta)
Dalam sambutannya, Direktur PPG Ferry Maulana Putra menegaskan bahwa penghargaan ini diberikan untuk mengapresiasi peran transformatif guru pamong dalam meningkatkan mutu pembelajaran serta membimbing calon guru selama praktik lapangan.
Rangkaian acara berlanjut pada Jumat (28/11) melalui Peringatan Puncak HGN di Arena Indonesia Senayan, yang dihadiri Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama jajaran kementerian dan lembaga. Kehadiran finalis guru pamong dalam agenda nasional ini menjadi bentuk penghargaan negara terhadap kontribusi mereka dalam mempersiapkan guru masa depan.
Direktorat PPG bersama LPTK penyelenggara terus memperkuat peran guru pamong melalui peningkatan kompetensi, pelatihan, publikasi praktik baik, serta kemitraan dengan satuan pendidikan dan pemerintah daerah. Penguatan ekosistem PPG diharapkan mampu melahirkan guru profesional yang inklusif, humanis, berkarakter, dan berdaya saing.
Penghargaan ini tidak hanya menjadi perayaan prestasi, tetapi juga dorongan bagi para guru pamong untuk terus berinovasi. Dengan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, HGN 2025 menjadi momentum mempertegas bahwa Guru Hebat adalah fondasi Indonesia Kuat.






































