Penyebab Negara terjerat resesi!
- Kehilangan kepercayaan terhadap investasi dan perekonomian.
- Tingkat pengangguran yang tinggi dalam suatu negara.
- Suku bunga yang meroket.
- Pertumbuhan ekonomi yang menurun selama dua kuartal berturut-turut.
- Jatuhnya pasar modal, saham, harga dan penjualan sektor properti.
- Pesanan produksi pabrik yang menurun.
- Terjadinya deregulasi atau pengurangan aturan yang akan mengahmbat aktivitas ekonomi tertentu.
- Manajemen yang buruk.
- Kontrol upah dan penurunan pasca perang.
- Krisis, kredit, seperti penurunan penyaluran kredit perbankan.
- Nilai aset yang menggelembung dimana aset seperti properti, saham dan emas nilainya meningkat (inflasi) menuju tingkat keseimbangan baru.
- Adanya deflasi, kondisi ketika harga turun dari waktu ke waktu dan menyebabkan upah menyusut, kemudian menekan harga.
4 Negara yang terancam ambruk akibat resesi
- Laos
Laos menjadi salah satu negara yang terancam ambruk akibat resesi. Negara Asia Tenggara yang terkunci di tengah daratan ini disebut gagal membayar pinjaman luar negaranya selama beberapa bulan. Kini terjadi kenaikan harga minyak di laos akibat serangan Rusia ke Ukraina yang telah menambah tekanan pada pasokan bahan bakar.
- Pakistan
Selain Laos, Pakistan saat ini harga bahan bakar di pakistan naik sekitar 90 persen. Kenaikan tersebut terjadi sejak akhir Mei, setelah pemerintah mengakhiri subsidi bahan bakar. Hal ini merupakan salah satu langkah Negara pakistan untuk melanjutkan program bailout dengan Dana Moneter Internasional (IMF). sama halnya dengan Laos, Pakistan dilaporkan berhutang lebih dari seperempat utangnya ke Beijing.
- Maladewa
Negara ini mengalami pembengkakan dalam utang publiknya di beberapa tahun terakhir. Utangnya telah melampaui diatas 100 persen dari PDB nya. Pandemi COVID-19 yang menghantam negara kepulauan itu, padahal pendapatan Maladewa sangat bergantung pada bidang pariwisata.
- Bangladesh
Negara dengan tingkat inflasi tertinggi yang mencapai level 8 tahun pada bulan Mei dengan menyentuh persentase 7,42 persen. Pemerintah Bangladesh telah bertindak cepat untuk mengekang impor yang tidak penting, melonggarkan aturan untuk menarik pengiriman uang jutaan migran yang tinggal di luar negeri dan mengurangi perjalanan ke luar negeri bagi para pejabat.
Negara Indonesia menjadi salah satu Negara yang harus waspada dengan ancaman resesi, hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.