Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan insentif sebesar Rp6 juta per hari kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) guna memastikan dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) selalu siap beroperasi. Insentif tersebut ditujukan untuk mendukung kelancaran operasional dapur serta menjaga kesinambungan layanan pemenuhan gizi bagi masyarakat.
Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menegaskan bahwa besarnya insentif harus diiringi dengan kedisiplinan dan profesionalisme seluruh pekerja serta relawan yang terlibat. Menurutnya, dukungan anggaran tidak boleh mengendurkan tanggung jawab dalam pelaksanaan program.
โInsentif ini diberikan agar dapur SPPG selalu siap beroperasi. Namun, seluruh pekerja dan relawan tetap harus disiplin, profesional, serta mematuhi standar operasional prosedur yang telah ditetapkan,โ ujar Nanik.
Ia menjelaskan, pengelolaan dapur MBG harus dilakukan secara rapi dan transparan. Selain itu, aspek keamanan pangan menjadi perhatian utama agar makanan yang disajikan benar-benar aman, sehat, dan layak konsumsi bagi penerima manfaat.
โPengelolaan yang baik, kepatuhan terhadap SOP, serta pengawasan keamanan pangan adalah hal yang tidak bisa ditawar. Program ini menyangkut kesehatan masyarakat, sehingga kualitas harus menjadi prioritas,โ tegasnya.
BGN berharap dengan adanya insentif tersebut, SPPG dapat meningkatkan kesiapan operasional dapur, sekaligus menjaga mutu layanan Program Makan Bergizi Gratis. Program ini diharapkan mampu berkontribusi dalam upaya pemenuhan gizi masyarakat dan pencegahan masalah gizi di berbagai daerah.







































