Cerita Guru ASN PPPK kali ini datang dari Sumatera Barat. Ibu Vellita Widya Ningsih adalah guru kelas 5 di SD Negeri 30 Air Dingin.
Vellita telah mengabdi sebagai guru sejak tahun 2007. Setelah lulus kuliah, Vellita kemudian bekerja sebagai guru honorer di SDN 30 Air Dingin selama 16 tahun. Menjadi guru merupakan cita-cita Vellita sejak dulu. “Saya sangat menyukai profesi ini dan menjalani keseharian bersama anak-anak,” ucapnya.
Selain menjadi guru, Vellita juga pernah menjalani peran sebagai seorang dosen di Universitas Terbuka dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Namun Vellita mengaku bahwa menjadi guru SD lebih menyenangkan. “Mengajar anak SD terasa lebih puas bagi saya karena bisa memberikan ilmu bagi anak SD yang terhitung masih polos,” terang Vellita.
Vellita tertarik untuk mengikuti seleksi ASN PPPK karena baginya ini merupakan kesempatan untuk belajar lebih giat. Vellita mengikuti les privat, membeli buku rangkuman soal, dan mengikuti diskusi daring.
Vellita merasakan perubahan nyata setelah menjadi ASN PPPK. Selain gaji yang meningkat, kepercayaan diri dalam dirinya mulai tumbuh untuk terus belajar dan berbagi. “Di beberapa tahun belakang ini, banyak anugerah yang saya terima. Ini menjadi pemicu saya untuk terus belajar dan berbagi. Kepercayaan diri saya untuk maju dan tampil, misalnya sebagai narasumber, pun muncul setelah menjadi ASN PPPK,” ujarnya.
Telah banyak praktik baik yang Vellita lakukan di sekolah, diantaranya adalah menginisiasi Gegeli (Gerakan Gemar Literasi) dan membentuk komunitas belajar bernama 4G Berjalin (Gugus 4 Bersama Jalin Impian). Vellita juga aktif menggunakan Platform Merdeka Mengajar.
Vellita berpesan bagi para guru yang juga ingin mengikuti seleksi ASN PPPK untuk membulatkan tekad sebagai guru. “Belajar, bersiap, dan berserah kepada Tuhan,” tutup Vellita.
Komitmen pemerintah dalam memperjuangkan kesejahteraan guru tidak pernah surut, demi pendidikan Indonesia yang lebih baik.