Waktu berjalan sangat cepat. Si kecil Nayla yang dulu baru bisa merangkak, kini sudah kelas 1 SD. Seragam putih merahnya tampak kebesaran, tapi wajahnya berseri-seri penuh semangat.
Setiap pagi, ia berangkat sekolah diantarkan oleh Ibunya. Bu Rani, yang juga seorang guru di Sekolah Dasar Negeri tidak jauh dari rumahnya. Nayla senang sekali bisa pulang bersama Ibu setiap hari, yang kebetulan Ibu bisa pulang cepat setiap harinya.
Di sekolah, Nayla belajar membaca, berhitung dan menggambar. Ia suka sekali menggambar rumah dengan halaman luas, di sampingnya selalu ada laut biru dan perahu kecil. Itu karena ia sering mendengar cerita Ayahnya tentang Pulau Seribu.
Di rumah Nayla mempunyai teman sebaya, sepulang sekolah kadang ia bermain bersama temannya yang bernama Putri yang suka bermain masak-masakan, dan Bimo yang suka bermain lari-larian. Mereka sering bermain di halaman depan rumah, membuat rumah-rumahan dari selimut atau sekedar main petak umpet.
Kadang ia bermain sendiri di dalam rumah. Ia bermain boneka kain yang selalu menemaninya. Kadang ia berpura-pura menjadi guru, mengajarkan boneka nya menulis huruf A sampai Z.
“Boneka harus rajin belajar, biar pintar seperti Ayah dan Ibu,” katanya sambil tersenyum.
Masnya, Arka kini sudah kelas 4 SD. Ia semakin sibuk dengan pelajaran dan hobinya bermain sepak bola. Jarang Mas Arka di rumah, sepulang sekolah ia langsung bermain bersama temannya entah kemana. Meski begitu, ia tetap sesekali menemani Nayla bermain atau membantu saat Nayla kesulitan mengerjakan PR.
“ Tenang, Nay, mas ajarin, gampang kok,” ujar Arka sambil mengacak rambut adiknya,
Walau hari-harinya dipenuhi tawa dan keceriaan, Nayla tetap sering rindu pada Ayah. Pak Damar masih mengajar di Pulau Seribu, dan hanya bisa pulang beberapa waktu sekali.
Saat malam tiba, ketika video call dengan Ayah, Nayla suka pamer hasil gambarnya.
“Pa, ini gambar laut. Ada perahu…itu artinya aku lagi kangen Papa,” ucap Nayla polos.
Pak Damar tersenyum bangga, “Wah Nayla sudah jago menggambar. Nanti kalau Papa pulang, kita jalan-jalan lihat laut sungguhan, ya.”
Rindu itu masih ada, tapi Nayla sudah mulai belajar mengisi harinya dengan hal-hal yang menyenangkan. Ia tumbuh menjadi anak yang ceria, mandiri dan punya banyak teman.
Dan setiap doa kecilnya sebelum tidur, Nayla selalu berbisik, “ Semoga Papa sehat, semoga keluarga kita selalu bahagia.”