- Merendahkan murid di depan umum.
➤ Sering mempermalukan, mengejek, atau membandingkan murid dengan yang lain. - Tidak mau dikoreksi.
➤ Selalu merasa paling benar dan alergi terhadap masukan dari murid, rekan guru, atau orang tua. - Mengajar dengan emosi, bukan dengan hati.
➤ Mudah marah, membentak, atau menggunakan kekerasan verbal saat murid salah. - Suka bergosip tentang murid atau rekan guru.
➤ Menyebarkan cerita pribadi, memperkeruh suasana, atau membuat kubu-kubuan di sekolah. - Tidak profesional.
➤ Datang terlambat, jarang masuk, asal mengajar, atau tidak menyiapkan materi dengan baik. - Memanfaatkan posisi untuk menekan murid.
➤ Memberi nilai berdasarkan suka/tidak suka, bukan berdasarkan kemampuan. - Tidak mendengarkan murid.
➤ Menolak pendapat, menyepelekan curhatan, atau tidak memberi ruang bagi suara murid. - Kurang empati.
➤ Tidak peka terhadap kondisi emosional murid — misalnya saat murid sedih, justru dimarahi. - Suka mencari muka.
➤ Bersikap manis di depan atasan atau orang tua, tapi berbeda di depan murid dan rekan sejawat. - Tidak pernah refleksi diri.
➤ Enggan berubah, padahal sudah banyak kritik dan tanda bahwa cara mengajarnya tidak sehat.




































