Syifa Urrachmah, seorang guru penyandang disabilitas netra di SLB Negeri Banda Aceh, telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mengembangkan pendidikan inklusif.
Meski memiliki keterbatasan, Syifa berhasil menjadi penerang bagi murid-muridnya dan komunitas disabilitas netra melalui pengembangan Kombira, sebuah komputer bicara yang memungkinkan penyandang disabilitas netra belajar komputer secara mandiri.
Dalam proses pembelajaran, Ia mengintegrasikan perangkat lunak pembaca layar untuk mengakses materi pelajaran, mengerjakan tugas, serta melatih kemandirian digital.
Untuk mendukung hal tersebut, Syifa juga melakukan kerja sama dengan tim Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) untuk menyusun panduan pengoperasian Kombira yang sederhana dan mudah diikuti melalui modul braille.
Keteguhan, keberanian, dan komitmen yang ditunjukkan Syifa menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkarya dan memberikan manfaat.
Karena inilah, Syifa menjadi salah satu dari tiga penerima Anugerah Guru Indonesia 2025 yang diberikan pada peringatan Hari Guru Nasional 2025 sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam dunia pendidikan.



































