Menara Kembar: Jokowi Tower dan MBZ Tower
MBZ CFS ini merupakan unit pendidikan setingkat fakultas yang berada di bawah naungan UNU Yogyakarta.
Visinya adalah mengintegrasikan masyarakat global melalui pengembangan teknologi, ekonomi pengetahuan yang kompetitif, dan nilai inklusif yang diilhami oleh nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin.
Adapun yang membuat gedung ini menarik adalah keberadaan menara kembar yang diberi nama Jokowi dan MBZ.
“Simbolisasi ini semakin kuat dengan hadirnya twin tower yang terdiri dari Jokowi Tower dan MBZ Tower,” terang Widya.
Punya Empat Program Unggulan
Sementara itu, MBZ CFS sendiri memiliki empat program unggulan, yaitu:
1. Institute for Future Scenario
2. Lab for Future Technology
3. Academics for Future Sciences and Skills (baik degree dari jenjang sarjana hingga doktoral maupun non-degree)
4. Creative Powerhouse for Future Ethics and Values Literacy.
Kemudian ada enam bidang keilmuan yang akan dikembangkan yakni (1) Islam and The Future, (2) Multicultural Society and Tolerance, (3) Biotechnology and Healthcare, (4) Digital World, (5) Design and Creative Industry, serta (6) Future Planet and Sustainability.
Pengembangan bidang-bidang baru melalui cara-cara baru seperti yang dilakukan MBZ CFS ini diharapkan dapat menginspirasi lembaga pendidikan lain untuk terus berinovasi dalam menciptakan dunia yang lebih baik.
Sebagai informasi, kerja sama PBNU dan UEA dalam membangun College of Future Studies di UNU Yogyakarta ini telah ditandatangani pada Jumat (1/7/2022) lalu, di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi.
Penandatanganan ini dilakukan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan perwakilan Universitas Kemanusiaan Mohammed Bin Zayed dan disaksikan Presiden Joko Widodo dan Presiden Mohammed bin Zayed Al-Nahyan (MBZ).
Kemudian, ground breaking dilakukan di Kampus Terpadu UNU Yogyakarta, Jalan Lowanu No. 47, Sorosutan, Umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tepat pada puncak Harlah ke-101 NU pada Rabu (31/1/2024) nanti.
Untuk prosesi Kickoff Pembangunan MBZ College for Future Studies akan dikomandoi langsung Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, dan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohammed Al Mazroei.