Di Pendopo Pemkab Kendal, Selasa 16 Desember 2025, suasana haru bercampur gembira menyelimuti ratusan guru PAUD–TK non sertifikasi ketika mendengar pengumuman bahwa mulai tahun depan insentif mereka direncanakan diberikan penuh selama 12 bulan. Sorak dan tepuk tangan panjang mengiringi pernyataan tersebut, seakan menjadi pelampiasan rasa lega setelah bertahun-tahun menjalani pengabdian dengan penghargaan finansial yang serba terbatas.
Selama ini, terdapat 1.535 guru non sertifikasi di Kabupaten Kendal yang mengajar di berbagai satuan PAUD dan TK, menjaga proses belajar anak usia dini tetap berjalan meski nominal insentif jauh dari kata sejahtera. Bagi mereka, pekerjaan ini bukan sekadar mencari nafkah, tetapi bentuk komitmen untuk memastikan pondasi karakter dan kecerdasan generasi baru tetap terbentuk di tengah tantangan sosial ekonomi yang tidak ringan.
Ketua Himpaudi Kendal mengungkapkan bahwa pada periode sebelumnya para guru sempat merasakan insentif hingga 11 bulan di rentang 2020–2023, namun pada 2025 skemanya berubah sehingga mereka hanya menerima insentif yang dicairkan tiga bulan sekali, dengan nilai Rp 225 ribu per bulan yang langsung disalurkan ke rekening masing-masing. Dalam kondisi honor yayasan yang juga kecil, pola ini jelas belum cukup menopang kebutuhan hidup, sehingga janji insentif penuh setahun ke depan dianggap sebagai langkah penting untuk sedikit memperbaiki situasi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal menegaskan bahwa pemberian insentif ini memang difokuskan bagi guru non sertifikasi yang belum tersentuh berbagai tunjangan resmi dan selama ini hanya mengandalkan honorarium terbatas dari lembaga. Ia menyoroti bahwa pengajaran di usia dini merupakan fondasi terbentuknya karakter dan kesiapan belajar anak di masa berikutnya, sehingga pengabdian para guru PAUD–TK non sertifikasi layak mendapat perhatian dan dukungan nyata dari pemerintah daerah. Di tengah keterbatasan anggaran, komitmen untuk memperbaiki kesejahteraan mereka menjadi pesan bahwa kerja sunyi di ruang-ruang kelas kecil tidak boleh terus-menerus dipandang sebelah mata.




































