Dunia pendidikan di Kabupaten Ngawi masih menghadapi persoalan serius berupa kekurangan tenaga pendidik. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Ngawi mencatat defisit guru mencapai 400–500 orang, dengan jumlah terbesar terjadi di jenjang sekolah dasar (SD).
“Kekurangan terbanyak di jenjang SD,” ujar Kabid Pemetaan dan Distribusi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PDPTK) Dikbud Ngawi, Lantik Aji Kusuma, Selasa (2/12).
Dikbud Ngawi menyampaikan bahwa setiap tahun pihaknya rutin mengajukan usulan formasi guru dalam proses rekrutmen aparatur sipil negara (ASN). Mereka berharap pemerintah pusat memberikan porsi yang lebih besar bagi pemenuhan kebutuhan guru ASN maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Kekurangan tenaga pendidik ini dikhawatirkan dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap kualitas pembelajaran siswa. Jika tidak segera diatasi, kondisi tersebut bisa memengaruhi mutu pendidikan secara keseluruhan di Ngawi.
Pemerintah daerah pun berharap ada langkah strategis dari pusat untuk menutup kekurangan guru, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan optimal dan tidak menghambat perkembangan peserta didik.







































