Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan bahwa pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) di wilayah Sumatera yang terdampak bencana akan dilakukan secara fleksibel. Kebijakan ini diambil sebagai langkah responsif untuk memastikan keselamatan, kenyamanan, serta keberlanjutan proses belajar mengajar bagi para siswa.
Kemendikdasmen menegaskan bahwa sekolah-sekolah di daerah terdampak tidak diwajibkan mengikuti jadwal ujian seperti biasa. Penyesuaian dapat dilakukan sesuai kondisi masing-masing sekolah, termasuk opsi penundaan, penyederhanaan bentuk penilaian, atau pelaksanaan ujian secara bertahap. Prioritas utama adalah memastikan bahwa peserta didik berada dalam kondisi aman dan siap mengikuti proses evaluasi pembelajaran.
Selain fleksibilitas jadwal, Kemendikdasmen juga membuka kemungkinan penggunaan metode penilaian alternatif, seperti penilaian portofolio, tugas rumah, atau penilaian berbasis proyek. Hal ini bertujuan mengurangi tekanan pada siswa dan guru yang sedang menghadapi situasi sulit akibat bencana.
Pihak kementerian juga terus berkoordinasi dengan dinas pendidikan di daerah untuk memantau perkembangan kondisi sekolah, memastikan bantuan darurat pendidikan tersalurkan, serta mendukung pemulihan kegiatan belajar mengajar.
Dengan kebijakan fleksibel ini, diharapkan sekolah dan peserta didik di wilayah terdampak tetap dapat melaksanakan penilaian semester secara adil dan manusiawi, tanpa mengorbankan keselamatan maupun kualitas pembelajaran. Kemendikdasmen menegaskan komitmennya untuk selalu mengedepankan prinsip kemanusiaan dalam penyelenggaraan pendidikan di seluruh Indonesia.



























