Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Wamendikdasmen) Fajar Raka Utama menegaskan pentingnya kolaborasi multipihak sebagai motor utama dalam mempercepat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang siap menghadapi tantangan era digital. Pernyataan ini disampaikan dalam forum strategis yang mempertemukan pemerintah, dunia usaha, akademisi, serta komunitas pendidikan.
Fajar menekankan bahwa transformasi pendidikan tidak dapat berjalan optimal jika hanya mengandalkan satu pihak. Menurutnya, masa depan pendidikan Indonesia bergantung pada kemampuan berbagai pemangku kepentingan untuk berkolaborasi, saling melengkapi, dan menghadirkan solusi konkret bagi tantangan lapangan.
Ia menjelaskan bahwa dunia digital menuntut kompetensi baru yang menggabungkan literasi teknologi, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. “Tidak mungkin pemerintah bergerak sendiri. Dunia industri memegang peran penting dalam memastikan kompetensi yang diajarkan relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wamendikdasmen juga mengapresiasi berbagai inisiatif kolaboratif yang sudah berjalan, mulai dari program peningkatan kompetensi guru, magang industri untuk siswa, hingga pengembangan teknologi pembelajaran. Ia berharap praktik-praktik baik tersebut dapat diperluas dan diperkuat di lebih banyak daerah.
Fajar menutup dengan optimisme bahwa melalui sinergi multipihak yang solid, Indonesia dapat melahirkan generasi yang tak hanya cakap teknologi, tetapi juga berkarakter, adaptif, dan mampu bersaing di tingkat global.




































