Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan dan kebutuhan akan pengingkatan mutu pendidikan, Kemendikbudristek melakukan transformasi kelembagaan dengan membentuk Balai Guru Penggerak (BGP). BGP mempunyai fungsi dalam melaksanakan pemetaan, pengembangan model, pengembangan media pembelajaran, fasilitasi dan pengingkatan kompetensi, supervisi peningnkatan kompetensi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kemitraan, hingga urusan adiministrasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
Balai Besar Guru Penggerak telah dibentuk di enam provinsi yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat sedangkan Balai Guru Penggerak telah terbentuk di seluruh provinsi kecuali DKI Jakarta.
Verified
Balai Guru Penggerak (BGP) dibentuk berdasarkan Permendikbudristek Nomor 14 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Guru Penggerak dan Balai Guru Penggerak.
Hingga saat ini, dikatakan Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Kemendikbudristek Mustangimah dalam Silaturahmi Merdeka Belajar yang digelar secara daring, Kamis (20/10/2022), pada DKI Jakarta tidak dibentuk BGP.
“Alasannya adalah karena di DKI Jakarta sudah ada UPT daerah yang fungsinya hampir sama dengan BGP, nantinya akan bekerja sama dengan kami selama pelaksanaan tugasnya,” ujar Mustangimah.
Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur, Abu Khaer mengajak tenaga pendidik untuk memperbaharui dan meningkatkan mindset, skill set, dan tooolset.
“Ini adalah kompetensi-kompetensi yang idealnya bisa membersamai para tenaga pendidik dan kependidikan,” tutur Abu.
Saat ini, dikatakan Abu, BBGP Provinsi Jawa Timur sedang melaksanakan program prioritas yaitu Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Implementasi Kurikulum Merdeka, dan Platform Merdeka Mengajar. Menurutnya, koordinasi dan kolaborasi bersama Pemda menjadi sebuah keharusan dalam melaksanakan program-program tersebut.
Dalam mengimplementasikan program Merdeka Belajar, ujar Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Praptono, BBGP dan BGP bertindak sebagai kepanjangan tangan Kemendikbudristek di Jakarta.
“Dengan demikian, harapan kami komunikasi akan menjadi lebih dekat dan interaksi menjadi lancar. Jika itu terjadi maka chemistry ke arah yang lebih baik akan tumbuh,” ucap Praptono.
Praptono mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan agar dapat menjalankan tugas dan peran masing-masing secara optimal.
“Mari jalankan program dengan sebaik-baiknya, bangun kolaborasi dan sinergi dengan Pemda sebagai pemegang mandat ekonomi pendidikan. Dengan kesabaran dan ketekunan, semoga kita dapat mewujudkan profil Pelajar Pancasila,” harap Praptono.