Masih ada guru di Jogja yang menerima honor hanya Rp 250–300 ribu per bulan. Meski pendapatan jauh dari layak, mereka tetap datang ke kelas, menyusun materi, dan mendampingi murid dengan sepenuh hati.
Di balik senyum hangat mereka, ada perjuangan besar untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun semangat mengajar tak pernah padam.
Astuti Dewi (45 tahun) sudah menjadi guru PAUD sejak tahun 2010. Pada awalnya, honor yang ia terima hanya Rp 50 ribu per bulan.Seiring berjalannya waktu, honornya naik sedikit demi sedikit hingga kini menjadi Rp 250 ribu. Honor tersebut diterima setiap tiga bulan sekali yang berasal dari insentif kelurahan. Meski pendapatannya sangat minim, Astuti memilih untuk tetap mengajar dengan ikhlas dan percaya bahwa rezeki bisa datang dari mana saja.
Guru SD Bergaji Rp 300 Ribu
Kisah Alvian Saraswita (28) Kisah lainnya, ada Alvian Saraswita (28) yang sudah dua tahun mengajar di SDN 1 Pripih dengan honor Rp 300 ribu per bulan. Gaji ini berasal dari iuran guru PNS karena ia belum memiliki NUPTK, sehingga tidak bisa digaji lewat dana BOS.
Alasan Bertahan Sebagai ibu yang memiliki anak balita, honor tersebut jauh dari kata cukup, sehingga ia masih bergantung pada penghasilan suaminya. Meski begitu, Saras tetap mengajar karena amanah sang ayah yang meminta untuk memanfaatkan ijazah PGSD yang diperolehnya setelah perjuangan panjang.


























