Berikut ini akan dijelaskan secara singkat tentang alasan mengapa kompetensi guru perlu diuji, perbedaan model kompetensi yang lama dengan yang baru dan struktur kompetensi guru yang baru.
Mengapa Kompetensi Guru Penting Diuji?
- Dasar sistem pengelolaan guru;
- Acuan bagi sejumlah strategi transformasi pendidikan.
Kompetensi Menurut Spencer
- Karakteristik mendasar seseorang;
- Yang menyebabkan kinerja efektif dan atau superior;
- Mengacu pada suatu kriteria acuan.
Kelemahan Model Kompetensi Guru yang Lama
- Ada tumpang tindih dalam pengklasifikasian dimensi-dimensi kompetensi guru;
- Ada kompetensi-kompetensi yang sulit diobservasi dan dikebangkan.
Yang Dipertimbangkan dalam Penyusunan Model Kompetensi Baru
- Berdampak pada kualitas belajar murid;
- Ringkas, bisa diukur dan dikembangkan;
- Berdasar bukti dan hasil riset;
- Mengacu pada peran guru di Indonesia;
- Adaptif terhadap perkembangan zaman;
Perbedaan Model Kompetensi Lama dengan yang Baru
- Kompetensi guru yang lama dengan 4 dimensi/kategori, sedangkan kompetensi guru yang baru dengan 3 dimensi/kategori.
- Model Kompetensi Guru yang lama dengan 24 Kompetensi, sedangkan model kompetensi guru yang baru dengan 12 kompetensi.
- Kompetensi guru yang lama tanpa indikator, sedangkan kompetensi guru yang baru dilengkapi dengan indikator.
- Kompetensi guru yang lama tanpa jenjang, sedangkan kompetensi guru yang baru dilengkapi jenjang.
Model Kompetensi Guru yang Baru
Kategori Penguasaan Pengetahuan Professional
- Menganalisis struktur dan alur pengetahuan untuk pembelajaran;
- Menjabarkan tahap penguasaan kompetensi murid;
- Menetapkan tujuan belajar sesuai kurikulum, perkembangan murid dan profil pelajar Indonesia.
Kategori Praktik Pembelajaran Professional
- Mengembangkan lingkungan kelas yang nyaman dan aman bagi murid belajar;
- Mendesain, memandu dan merefleksikan proses belajar mengajar yang efektif;
- Melakukan asesmen, menyediakan umpan balik dan laporan belajar;
- Melibatkan orangtua murid dan komunitas dalam proses belajar;
Kategori Pengembangan Profesi Berkelanjutan
- Menunjukkan kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri (self regulated learning)
- Menunjukkan kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk perilaku sesuai kode etik (integrity);
- Menunjukan praktik dan kebiasaan bekerja yang berorientasi pada anak (working with children);
- Melakukan gotong royong pengembangan bersama dan bagi orang lain untuk menumbuhkan nilai-nilai Pancasila (developing others);
- Mengembangkan karier melalui partisipasi aktif dalam organisasi profesi guru (professional development)
Struktur Kompetensi Guru yang Baru
Esesnsi Tahapan
- Konsep : derajat dari miskonsepsi hingga pemahaman esensi;
- Praktik : derajat penguasaan praktik;
Untuk informasi lebih lanjut dan detail mengenaik Penjelasan Uji Publik Kompetensi Guru, Anda dapat mengunduh dokumen dibawah ini.