Banyak orang tua yang keliru dalam mengartikan tangisan dan emosi anak. Meminta anak untuk tidak mengekspresikan emosinya atau keliru dalam membantu anak mengelola emosinya. Jika hal ini yang dilakukan, maka anak tidak akan mampu mengenali apa emosinya dan kerap salah dalam mengekspresikan emosinya.
Lalu, apa yang harus kita lakukan sebagai orang tua dalam membantu anak untuk mengenali emosi dan belajar mengelola emosinya? Yuk, simak infografis berikut ini
1.Bantu anak mengenali perasaanya atau memberikan nama atas apa yang dia rasakan, misal :”oh adik marah ya, karena kakak ganggu adik lagi main”
2.Bantu anak untuk mnegekspresikan emsinya dengan cara yangbenar sesuai dengan budaya yang diterima di sekitar. Misal: “kakak kalau marah boleh bilang aku marah dan tidak perlu berteriak” ,” adik boleh menangis kalau adik sedih”.
3.Berikan anak waktu untuk bisa mengekpresikan emsinya secara wajar. Misal dnegan memberikan waktu anak untuk diam saat dia marah atau menangis jika dia merasakan kesedihan.
4.Tawarkan bantuan pada anak untuk bisa mengelola emosinya. Bantuan bisa berupa pelukan kehangatan atau hal ini yang menurut anay nyaman.