Anak harus mematuhi orang tua. Itu hal yang wajar yang diharapkan banyak orang tua. Namun nyatanya, masih ada anak yang membantah orang tuanya,bahkan bersikap tidak sewajarnya dengan tindakan kasar. Anak yang membantah terhadap orang tuanya disebabkan oleh sejumlahnya faktor.
Salah satunya,justru karena sikap otoriter dari sang orang tua. Orang tua yang menekankan segala aturannya harus ditaati oleh anak. Menjadikan anak harus nurut dan tidak boleh membantah terhadap apa yang telah diperintahkan kepadanya. Pada faktor ini, anak dijadikan seperti robot yang hanya bisa dikendalikan oleh orang tuanya. Celakanya, hal tersebut justru akan berdampak buruk pada hubungan keduannya.
Anak akan merasa tertekan karena harus mengikuti segala aturan dari orang tuanya. Anak merasa tidak nyaman, terkekang, dan tidak mampu memenuhi semua keinginan orang tua. Pada akhirnya, dia akan menunjukan sikap melawan dan berani membantah. Kemudian, bisa karena faktor lingkungan. Penyebabnya, ketika anak bergaul atau dengan siapa ia berteman, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan siap. Hal ersebut tentu dapat mempengaruhi pembentukan karakter anak. Jika awalnya anak adalah seorang yang penurut dan berbakti, namun pada kahirnya ia berubah jadi berani kepada orang tua, cobalah lihat bagaimana lingkungan kesehariannya. Faktor selanjutnya, ketika anak kurang aksih sayang dan perhatian dari sang orang tua.
Tidak dapat dipungkiri, ketika anak tidak mendapatkan haknya sesuai harapan, ia akan cenderung menjadi orang yang tempramen, egois dan kasar. Oleh karena itu sudah selayaknya para orang tua menberikan contoh yang tepat sejak anak-anak itu bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan orang tua mereka. Jika orang tua ingin sang buah hati menjadi anak yang penurut dan berbakti, maka tanamkanlah pendidikan agama kepada mereka. Mulai dari diri sendiri karena kebanyakan orang tua gagal mendidik anak hanya karena perilaku dirinya sendiri. Orang tua hendaknya dapat menyalurkan kasih sayang dan perhatiannya kepada anak, berikan apa yang ia butuhkan, jangan sampai anak tidak mendapatkan sesuatu yang seharusnya ia dapatan dari orang tua.