Perundungan dan pelecehan seksual masih menjadi salah satu isu besar yang sering terjadi di dunia pendidikan. Pada webinar selasa seru yang diselengarakan 9 Agustus 2022 dengan tema “peran Guru dan orang tua dalam pencengahan perundungan dan pelecehan seksual terhadap anak” salah satu narasumber dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta Adiyati Fathu Roshonah. Menurut beliau, pendidikan seks bukan mengajarkan pornoaksi. Pendidikan seks bukan tentang mendukung anak melakukan hubungan seksual, namun menjelaskan fungsi alami seks sebagai bagian diri mereka dan konsekuensi jika disalahgunakan.
Pengetahuan tentang organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika, komitmen dan agama agar tidak terjadi “penyalahgunaan” organ reproduksi tersebut. Orang tua dna guru memberikan pengajaran, penegrtian dan keterangan yang jelas untuk anak mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seks. Sehingga saat usia selanjutnya, ia memahami hal-hal yang berkaitan dengan tanggung jawabnya dalam kehidupan.
Anak penuh rasa ingin tahu. Rasa penasaran yang jika tidak dipantau dan dibimbing akan membahayakan anak. Maka peran orang tua dan guru sangat penting agar anak memperoleh informasi yang benar dan sehat. Mari lindungi anak kita agar aman dari berbagai kasus perundungan dan pelecehan seksual, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku.
PERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PELECEHAN SEKSUAL
- PENDIDIKAN SEKS YANG BENAR OLEH ORANG TUA DAN GURU
- MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF
- MEMBERANIKAN DAN BANGUN KEPERCAYAAN DIRI ANAK
- MENGHINDARI CONVERSATION STOPPER
- PERCAYA DIRI BICARA SEKS DENGAN ANAK. MENGATASI KECANGGUNGAN
- TAHAPAN MENGKOMUNIKASIKAN SEKS PADA ANAK
- MENGAJARKAN ANAK BAGAIMANA MELINDUNGI DIRI
- MEMPERSIAPKAN DIRI