Dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2025, Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul melaksanakan persiapan kegiatan penanaman tanaman di lingkungan satuan pendidikan. Kegiatan ini akan dilaksanakan di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari PAUD formal dan nonformal, Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Gunungkidul.
Sebagai bagian dari kegiatan tersebut, sebanyak 1.775 bibit tanaman nangka dan nongko sabrang akan dibagikan ke sekolah-sekolah. Bibit tanaman tersebut merupakan dukungan dari Bupati Gunungkidul yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sejak usia dini, sekaligus menjadi sarana pembelajaran kontekstual bagi peserta didik.
“Melalui kegiatan penanaman ini, peserta didik tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga dibentuk karakter peduli, tanggung jawab, dan cinta alam sejak dini,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi wujud sinergi lintas sektor antara Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian, pemerintah daerah, serta satuan pendidikan dalam mendukung pendidikan berkelanjutan dan pembangunan lingkungan hidup.
Mengusung tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya Menuju Indonesia Emas 2045”, peringatan Hari Ibu tahun ini diharapkan menjadi simbol peran strategis perempuan dalam dunia pendidikan dan pelestarian lingkungan. Melalui momentum ini, peran ibu—baik sebagai pendidik di keluarga maupun di satuan pendidikan—ditekankan sebagai fondasi penting dalam menyiapkan generasi bangsa yang berkarakter dan berdaya saing.
Selain berdampak pada penghijauan lingkungan sekolah, kegiatan penanaman ini juga diharapkan dapat menjadi media edukasi berkelanjutan, di mana peserta didik terlibat langsung dalam merawat tanaman hingga tumbuh dan berbuah.
Dengan kegiatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berharap sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar akademik, tetapi juga menjadi ruang pembentukan karakter, kepedulian lingkungan, dan nilai-nilai kehidupan yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.



































