Insiden ambruknya plafon gypsum di ruang kelas 6B SDN 01 Jatingaleh, Kota Semarang, pada Kamis pagi menambah daftar persoalan keselamatan bangunan sekolah yang perlu mendapat perhatian serius. Plafon yang terpasang sejak 2021 itu tiba-tiba runtuh sesaat sebelum jam pelajaran dimulai dan menimpa siswa yang sudah berada di dalam kelas, padahal plafon tersebut diketahui pernah mengalami kerusakan serupa pada Desember tahun sebelumnya. Peristiwa ini mengakibatkan lima siswa dan satu guru mengalami luka ringan berupa lecet dan benturan tanpa pendarahan; mereka langsung mendapatkan penanganan awal, dipulangkan, dan kondisinya terus dipantau oleh para orang tua. Dinas Pendidikan Kota Semarang menegaskan bahwa keselamatan siswa dan guru menjadi prioritas utama dengan menutup sementara ruang kelas terdampak, membersihkan seluruh puing, serta menurunkan tim untuk melakukan asesmen teknis menyeluruh terhadap plafon dan struktur ruang lain, terutama yang sudah menunjukkan tanda penurunan kekuatan. Hasil asesmen tersebut akan digunakan untuk mengajukan perbaikan total, mengalokasikan anggaran, dan berkoordinasi dengan pihak rekanan, sekaligus memastikan pengawasan berkala dilakukan agar proses belajar mengajar dapat kembali berlangsung dalam kondisi yang aman dan layak bagi seluruh warga sekolah.



































