Meningkatkanya kasus COVID-19 di Indonesia membuat Kementerian Pendidikan Kebudayaan mengambil lankah serius yaitu menginstruksikan gara proses pembelajaran dilakukan dirumah masing-masing peserta didik. Instruksi ini berlaku mulai dari 17 Maret 2020 yang lalu hingga rentang waktu yang belum ditentukan melihat perkembangan situasi terkini penyebaran COVID-19.
Selama proses pembelajaran di rumah, ada banyak metode yang bisa dilakukan oleh guru dan murid. Metode itu bisa dilakukan baik melalui email, media sosial atau dalam bentuk video konferensi. Guru memberikan tugas secara daring (online) dan siswa mengerjakan atau mengumpulkan tugas tersebut secara online juga.
Bagi siswa jenjang SMP atau SMA, peserta didik dinilai sudah mampu mandiri dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru secara online. Namun, bagaimana dengan siswa jenjang SD, utamanya mereka yang masih duduk di kelas-kelas awal seperti kelas 1, 2, dan 3. Berikut ini merupakan saran dari Spesialis Psikologi Anak, Sandra Handayani Sutanto kepada para orangtua yang sekarang ini anaknya sedang melakukan pembelajaran dari rumah.
Tempat Belajar
Suasana belajar penting diperhatikan agar sang anak selalu semangat belajar. Pastikan ruangan tempat belajar anak cukup pencahayaan dan suhu ruangan yang pas. Ruang belajar anak usahakan jauh dari benda atau hal-hal lain yang dapat mengalihkan perhatian anak. Orang tua dimungkinkan juga mengajak anak belajar di ruangan terbuka seperti di taman.
Lama Waktu Belajar
Seorang anak pada umumnya mampu berkonsentrasi penuh dalam waktu 10-30 menit. Orang tua diharapkan mampu memahami kondisi sang anak dengan memberikannya waktu untuk beristirahat setelah beberapa waktu belajar.
Gaya Belajar Anak
Gaya belajar juga faktor yang mempengaruhi prose pembelajaran anak dari rumah. Anak yang memiliki gaya belajar visual memiliki kemampuan tinggi dalam mengeja, suka membaca dan melakukan observasi serta menggunakan gambar dalam mengingat sesuatu.
Sedangkan anak yang memiliki gaya belajar auditori mudah terganggu dengan suara saat belajar serta lebih mudah mengingat sesuatu yang disajikan dalam bentuk langkah berurutan.
Anak dengan gaya belajar tipe kinestetik akan terlihat gelisah saat belajar. Seperti menggerak-gerakan kaki atau memutar-mutar pensil. Karena dengan cara tersebut, mereka akan lebih mudah mengingat apa yang sudah mereka kerjakan.
Perilaku Orang Tua
Kebiasaan mudah emosi orang tua saat anak belajar dari rumah, perlu dikurangi karena dapat mempengaruhi proses belajar anak. Orang tua bisa saja memberikan hadiah untuk meningkatkan motivasi anak. Yang tidak kalah penting adalah, orang tua wajib pastikan anak belajar dalam kondisi sehat dan kenyang.
Wajar saja jika dalam mendampingi anak belajar dari rumah, terkadang orang tua kerap kesal karena kemampuan anak dalam menyerap pembelajaran memang berbeda-beda.
Momentum anak belajar dari rumah seperti saat ini, adalah momen dimana orang tua dapat lebih dekat dengan anak. Orang tua juga bisa lebih mengenal karakter dan potensi anak sehingga dapat mengarahkan anak untuk bisa berprestasi sesuai pontensinya. Dengan mendampingi anak belajar dari rumah, orang tua dapat memahami apa yang dipelajari oleh anak di sekolah dan kesulitan yang mereka hadapi selama ini.