Sebentar lagi akan memasuki Tahun Ajaran Baru, disini akan berbagi strategi guru untuk menghadapi anak usia dini dalam memberikan layanan pembelajaran. Pentingnya yang akan dilakukan guru agar anak dapat dengan mudah ditinggal oleh orang tuanya. Kemandirian dan rasa percaya diri akan dibentuk dengan masuk sekolah TK, dan guru perlu memilih berbagai strategi disesuaikan dengan karakteristik anak.
Setiap anak memiliki karakter yang berbeda dan itu tidak mudah untuk mengenal sifat pribadi masing-masing anak. Memerlukan kurang lebih 3 hari bahkan ada yang 2 bulan. Itu semua tergantung bagaimana guru meyakinkan kepada setiap anak bahwa sekolah itu adalah tempat yang sangat menyenangkan bersama teman-temannya. Agar menganggap gurunya adalah orang tua kedua mereka di sekolah.
Guru harus mendekati Anak
Guru harus bisa menjalani hubungan kedekatan dengan anak-anak supaya anak tidak merasa minder atau tidak merasa takut (Ostrosky & Jung, 2003: 1). Dengan cara mendengarkan apa yang sedang dibicarakan oleh anak tersebut dan melakukan kontak mata dengan cara berbicara dengan cara yang lembut, sederhana dan menyambutnya dengan hangat ketika anak masuk kelas pertamanya.
Memberikan kegiatan yang menarik untuk anak
Agar anak tidak bosan di sekolah, guru harus pintar menyediakan kegiatan yang menarik bagi anak, seperti menyanyi, tepuk tangan dan gerak tubuh seperti menari untuk awal mereka masuk sekolah. Ini dimaksud untuk langkah pertama perkenalan di awal pertemuan. Agar anak-anak merasa mendapat kesan yang menyenangkan dan selalu diingat oleh anak-anak. Dengan kegiatan pertama masuk sekolah yang menyenangkan, maka anak-anak akan semangat untuk datang sekolah dan mengingat karena kegiatan di sekolah itu menarik.
Anak diperbolehkan untuk memilih
Anak diberikan kesempatan untuk memilih ada yang anak inginkan dan dimana anak tersebut mau duduk. Anak-anak harus merasa nyaman dengan apa yang anak rasakan dan merasa kelasnya adalah tempat ternyaman untuk mereka belajar sehingga anak-anak ada rasa tanggung jawab untuk merawat apa yang akan menjadi miliknya karena mereka sudah boleh memilih.
Guru harus mempunyai sifat Empati
Empati adalah sikap yang harus dipunya seorang guru untuk menghadapi anak usia dini, agar ketika anak merasa takut terhadap sesuatu guru ikut merasakan apa yang anak tersebut rasakan, ketika anak takut melakukan interaksi kepada temannya guru harus bertindak langsung. Ketika anak malu dengan temannya guru dapat membantu anak melalui cerita untuk sebagai nasihat.
Guru mengajak anak untuk berkeliling lingkungan sekolah
Tugas guru yang terakhir adalah mengajak anak berkeliling lingkungan sekolah supaya anak dapat melihat apa saja yang ada di sekolah dan ruangan kelas. Langkah ini dapat digunakan untuk langkah awal pendekatan gurunya terhadap anak yang baru mengenal lingkungan baru bagi anak.