Kasus mengejutkan datang dari Kabupaten Buleleng, Bali. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh pihak terkait, ditemukan bahwa sebanyak 155 siswa SMP dinyatakan belum bisa membaca, sementara 208 siswa lainnya tergolong belum lancar membaca.
Temuan ini sontak menjadi perhatian publik dan memicu keprihatinan banyak pihak, mengingat kemampuan membaca merupakan fondasi dasar dalam proses belajar.
Pakar pendidikan menilai kondisi ini sebagai tanda serius bahwa sistem pembelajaran dasar perlu mendapat perhatian lebih. Dampak pembelajaran jarak jauh saat pandemi Covid-19 diduga menjadi salah satu faktor penyebab melemahnya kemampuan literasi siswa.
Pemerintah daerah bersama Dinas Pendidikan setempat kini tengah melakukan langkah evaluasi dan pendampingan intensif kepada sekolah-sekolah yang terdampak. Program literasi tambahan dan pelatihan guru menjadi fokus utama agar kemampuan dasar siswa dapat segera ditingkatkan.
Situasi ini diharapkan menjadi momentum bagi semua pihak untuk memperkuat kualitas pendidikan dasar, memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kemampuan literasi yang memadai untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tingg
































