Tidak terasa, program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digalakkan oleh Prabowo Subianto sudah berjalan hampir setahun.
MBG dirancang untuk mengurangi terjadinya stunting atau gizi buruk yang ada di Indonesia. Sasarannya adalah balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Menurut artikel ilmiah Hubungan Orang Tua dengan Status Gizi Siswa pada SDN Buncitan Sidoarjo yang ditulis oleh Achmad Ridho Islami dan Dony Andrijanto pada 2020, siswa bertubuh kurus kebanyakan ditemukan dari pendapatan orang tua dalam kategori kurang hingga sedang.
Jarang ada anak dengan status kurus pada pendapatan orang tua dengan kategori tinggi.
Lewat program MBG di Indonesia, pemerintah ingin meningkatkan prestasi siswa dengan memperbaiki gizi makanan. Program itu diperoleh secara gratis di sekolah, sehingga anak-anak dengan pendapatan keluarga dalam kategori kurang tetap dapat mengonsumsi makanan bergizi.
Biasanya, siswa yang belum sempat sarapan terbiasa jajan di kantin. Anindia Ayu Maharini, salah seorang siswi MAN Sidoarjo mengaku pengeluarannya menjadi lebih hemat.
โUangnya jadi bisa dipakai untuk kebutuhan penting lainnya. Bisa menabung uang sebanyak Rp10 ribu. Sebelum ada MBG, uang jajan saya bisa mencapai Rp20 ribu,โ ungkap Ayu. Ayahnya bekerja sebagai manager di pabrik, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga.
Dilansir dari laman resminya, MAN Sidoarjo merupakan sekolah penerima MBG pada awal November 2025. Makanan MBG dibagikan setiap jam 11 siang, setelah salat Zuhur berjamaah.
Pembagian MBG di MAN Sidoarjo dilakukan oleh pegawai, karyawan, dan koordinator utama. Sampai 12 Desember 2025, belum ditemukan adanya permasalahan dalam menu MBG yang ada di MAN Sidoarjo.
โDalam sekali makan, ada unsur karbohidrat, protein, dan serat. Standar gizi yang terkandung dalam sekali makan dapat dicek pada Instagram SPPG Siwalan Panji sebagai SPPG penanggung jawab MBG di MAN Sidoarjo,โ jelas Afrian Nusa Wahyu Basuki selaku Koordinator Utama MBG MAN Sidoarjo, mengutip dari laman MAN Sidoarjo.




































