Kepala Dusundi Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, Wiyarno mengungkapkan kronologi meninggalnya seorang santri pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Wonogiri yang diduga menjadi korban perundungan.
Korban berinisial MMA, laki-laki berusia 12 tahun, meninggal dunia setelah mengalami luka lebam di sejumlah bagian tubuhnya. Menurut Wiyarno, korban merupakan anak tunggal dari pasangan buruh tani asal Kecamatan Jatiyoso.
MMA baru lulus sekolah dasar (SD) dan mulai mondok pada tahun ajaran 2025 awal. โKorban itu anak tunggal. Orang tuanya bekerja sebagai buruh tani,โ ujar Wiyarno. Wiyarno menjelaskan, peristiwa ini diketahui setelah orang tua korban berniat menjenguk sang anak di pondok pesantren pada akhir pekan lalu.
Namun, setibanya di lokasi, orang tua korban mendapat informasi bahwa anaknya dalam kondisi sakit. โOrang tua itu berniat menjenguk. Setelah sampai di sana, informasinya anaknya sakit dan ada luka lebam,โ katanya. Saat melihat langsung kondisi anaknya, orang tua korban terkejut lantaran mendapati luka lebam di tubuh korban
Selain itu ada coretan bolpoin dan cairan tipex di bagian wajah. Melihat kondisi tersebut, orang tua korban segera membawa MMA ke rumah sakit. โSetelah dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya, kemudian meninggal dunia,โ imbuh Wiyarno.Wiyarno juga mengungkapkan bahwa saat ini Polres Wonogiri tengah melakukan pemeriksaan terhadap orang tua korban untuk kepentingan penyelidikan.








































