Mendikbudristek @nadiemmakarim, memaparkan capaian kinerja Kemendikbudristek pada rapat kerja Komisi X DPR RI, di Gedung Nusantara, Jakarta, pada Kamis (10/11/2022).
“Izinkan saya pada kesempatan ini menyampaikan pencapaian angka kumulatif dari semua program prioritas agar kita dapat memahami bersama seberapa jauh kita sudah maju dalam perjalanan (kebijakan) ini,” tuturnya mengawali pemaparannya.
Platform Merdeka Mengajar (PMM) merupakan platform teknologi sebagai teman penggerak bagi guru dalam mengajar, belajar, dan berkarya. PMM membantu guru untuk mengajar lebih baik, meningkatkan kompetensi, dan berkarya lebih baik untuk menunjang karier ke depannya.
Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Kemendikbudristek terus menunjukkan komitmen dalam peningkataan kompetensi dan kesejahteraan guru. Ada 2.336.435 guru yang mengikuti pelatihan mandiri, sebanyak 90.006 guru mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), terdapat 327.851 guru honorer menjadi PPPK.
Mendikbudristek dalam paparannya mengungkap, hingga saat ini, sebanyak 57.474 orang tercatat sebagai Guru Penggerak.
“Ini adalah guru yang akan diprioritaskan menjadi kepala sekolah dan pengawas di daerah masing-masing,” tutur Nadiem pada rapat kerja dengan Komisi X DPR RI.