DKM Baitut Tholibin pada Senin (2/12) resmi menyalurkan bantuan dana darurat sebesar Rp100 juta kepada ribuan warga pendidikan yang terdampak banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah Sumatra. Bantuan tersebut disalurkan melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Penyerahan bantuan dilakukan oleh Ketua DKM Kemendikdasmen, Mariman Darto, yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta, kepada Ketua UPZ dan Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Manajemen dan Kelembagaan, Didik Suhardi.
“Kami turut berduka atas musibah banjir yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Semoga donasi ini dapat meringankan beban warga, khususnya warga pendidikan,” ujar Mariman.
Ia menegaskan bahwa Masjid Baitut Tholibin tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat penguatan nilai kepedulian sosial. Masyarakat pun diimbau meningkatkan infak dan sedekah. Mariman turut menyampaikan apresiasi kepada pegawai Kemendikdasmen yang rutin menunaikan zakat, sehingga dana tersebut dapat membantu masyarakat terdampak bencana.
Untuk mempermudah partisipasi publik, donasi kini dapat disalurkan melalui QRIS, yang akan diteruskan setiap minggu kepada UPZ Kemendikdasmen.
Pada kesempatan yang sama, Didik Suhardi menjelaskan bahwa banyak orang tua murid kehilangan mata pencaharian, rumah, serta perlengkapan sekolah akibat bencana. “Bantuan Rp100 juta ini kami salurkan agar anak-anak bisa segera kembali belajar tanpa terbebani biaya pendidikan,” katanya.
Didik juga memaparkan data terbaru hingga 1 Desember 2025, tercatat 310 satuan pendidikan terdampak di Aceh, 385 di Sumatra Utara, dan 314 di Sumatra Barat. Kemendikdasmen kini memprioritaskan identifikasi kebutuhan warga pendidikan, termasuk pendampingan psikososial untuk anak-anak.
Ia menambahkan bahwa Mendikdasmen dijadwalkan mengunjungi Kabupaten Agam pada 3 Desember, wilayah yang terdampak cukup parah hingga banyak sekolah menghentikan kegiatan belajar akibat kerusakan infrastruktur dan akses yang terputus.
Bantuan ini menjadi bagian dari upaya Kemendikdasmen dalam memastikan keberlanjutan pendidikan bagi korban bencana dan memperkuat solidaritas sosial di lingkungan kementerian.






































