Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka penerapan kurikulum pendidikan inklusi pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu layanan pendidikan yang ramah, adil, dan berkeadilan bagi seluruh peserta didik, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Kunjungan kerja ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan strategi implementasi kurikulum pendidikan inklusi di satuan pendidikan, sekaligus menggali praktik baik (best practices) dari sekolah-sekolah yang telah berhasil menerapkan konsep inklusif secara efektif.
Dalam kegiatan tersebut, rombongan Disdikbud Kabupaten Paser berdiskusi dengan pihak sekolah dan dinas pendidikan setempat mengenai pengembangan kurikulum yang adaptif, pelatihan guru pendamping khusus (GPK), serta penyediaan sarana prasarana yang mendukung proses pembelajaran inklusif.
Perwakilan Disdikbud Kabupaten Paser menyampaikan bahwa penerapan kurikulum inklusi merupakan langkah penting dalam mewujudkan pendidikan untuk semua (education for all). Pendidikan inklusif bukan hanya tentang menerima peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah umum, tetapi juga memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan belajar yang setara dan bermakna.
“Kami berkomitmen untuk memperkuat kapasitas guru dan satuan pendidikan agar lebih siap melaksanakan pembelajaran yang inklusif. Setiap anak, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan lingkungan belajar yang mendukung,” ujar perwakilan Disdikbud Paser.
Kunjungan kerja ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dan tindak lanjut yang konkret dalam pengembangan kebijakan pendidikan inklusi di Kabupaten Paser, serta menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam mengimplementasikan kurikulum yang menghargai keberagaman peserta didik.